Aplikasi Maps pada smartphone memang sangat bermanfaat bagi kita yang membutuhkan petunjuk jalan. Alih-alih digunakan hanya untuk membantu kita saat kita tidak tahu jalan, ternyata ada beberapa manfaat lain yang dapat digunakan dari aplikasi Maps ini. Berikut beberapa manfaat lain yang Anda dapatkan saat menggunakan aplikasi Maps untuk sehari-hari.
1. Mengecek Waktu Tiba Lokasi (Estimated Time of Arrival)
Bagi Anda yang sangat peduli akan waktu, penggunaan aplikasi Maps ini akan sangat bermanfaat. Hanya dengan menyisihkan 2-3 menit untuk mengatur lokasi, Anda akan dapat memperkirakan kapan Anda akan sampai pada tempatnya. Perkiraan waktu ini nantinya dapat dijadikan patokan, dimana tentunya akan membantu Anda untuk mengatur jadwal perjalanan Anda.
2. Mengecek Titik Lokasi Kemacetan
Sebelum Anda berangkat, pastikan terlebih dahulu bahwa jalan yang akan Anda lalui terhindar dari kemacetan, meskipun macet pun Anda dapat mencari jalur alternatif yang lebih cepat atau setidaknya Anda tahu seberapa jauh kemacetan terjadi sehingga Anda dapat memutuskan dari awal apakah Anda akan melakukan perjalanan atau tidak.
3. Membuat Anda Mengenal Jalur Yang Lebih Tepat
Penggunaan aplikasi Maps jangka panjang membuat Anda lebih mengenal jalur mana yang lebih cocok Anda lalui saat itu. Misalkan pada pagi dan sore hari jalur A lebih lancar dan sepi, sedangkan pada malam hari, jalur B lebih lancar. Dengan aplikasi Maps ini Anda akan dapat memperkirakan jalur yang lebih cepat tergantung kondisi jalanan
Tips Bonus
Dengan menggunakan aplikasi Maps, Anda terkadang dapat menghemat 3 hingga 5 menit perjalanan dari perkiraan lokasi tiba Anda pada jarak 10 hingga 15 km, sedangkan pada jarak 20 hingga 30 km Anda dapat menghemat sekitar 7 hingga 9 menit.
Anda tidak dapat menggantungkan sepenuhnya pada Maps karena terkadang ada pemilihan jalur yang kurang tepat sehingga dapat menguras waktu dan bahan bakar Anda, sedangkan jika Anda yakin ada jalur yang lebih baik, gunakan untuk meminimalisir ketidaktepatan pada aplikasi.
Aplikasi Maps pada smartphone memang sangat bermanfaat bagi kita yang membutuhkan petunjuk jalan. Alih-alih digunakan hanya untuk membantu kita saat kita tidak tahu jalan, ternyata ada beberapa manfaat lain yang dapat digunakan dari aplikasi Maps ini. Berikut beberapa manfaat lain yang Anda dapatkan saat menggunakan aplikasi Maps untuk sehari-hari.
1. Mengecek Waktu Tiba Lokasi (Estimated Time of Arrival)
Bagi Anda yang sangat peduli akan waktu, penggunaan aplikasi Maps ini akan sangat bermanfaat. Hanya dengan menyisihkan 2-3 menit untuk mengatur lokasi, Anda akan dapat memperkirakan kapan Anda akan sampai pada tempatnya. Perkiraan waktu ini nantinya dapat dijadikan patokan, dimana tentunya akan membantu Anda untuk mengatur jadwal perjalanan Anda.
2. Mengecek Titik Lokasi Kemacetan
Sebelum Anda berangkat, pastikan terlebih dahulu bahwa jalan yang akan Anda lalui terhindar dari kemacetan, meskipun macet pun Anda dapat mencari jalur alternatif yang lebih cepat atau setidaknya Anda tahu seberapa jauh kemacetan terjadi sehingga Anda dapat memutuskan dari awal apakah Anda akan melakukan perjalanan atau tidak.
3. Membuat Anda Mengenal Jalur Yang Lebih Tepat
Penggunaan aplikasi Maps jangka panjang membuat Anda lebih mengenal jalur mana yang lebih cocok Anda lalui saat itu. Misalkan pada pagi dan sore hari jalur A lebih lancar dan sepi, sedangkan pada malam hari, jalur B lebih lancar. Dengan aplikasi Maps ini Anda akan dapat memperkirakan jalur yang lebih cepat tergantung kondisi jalanan
Tips Bonus
Dengan menggunakan aplikasi Maps, Anda terkadang dapat menghemat 3 hingga 5 menit perjalanan dari perkiraan lokasi tiba Anda pada jarak 10 hingga 15 km, sedangkan pada jarak 20 hingga 30 km Anda dapat menghemat sekitar 7 hingga 9 menit.
Anda tidak dapat menggantungkan sepenuhnya pada Maps karena terkadang ada pemilihan jalur yang kurang tepat sehingga dapat menguras waktu dan bahan bakar Anda, sedangkan jika Anda yakin ada jalur yang lebih baik, gunakan untuk meminimalisir ketidaktepatan pada aplikasi.
Pada musim 2018 ini, race Formula 1 berlangsung dengan sangat ketat dan cukup banyak kejadian-kejadian yang terjadi, mulai dari aksi senggol, balapan yang penuh konflik hingga insiden yang dialami Ferrari pada GP Bahrain. Begitu pula pada balapan keempat ini, tentunya rivalitas antar pembalap semakin tinggi.
Hal kurang menyenangkan terjadi pada tim Red Bull Racing. Kedua pembalapnya keluar dari balapan setelah keduanya bertabrakan. Berikut video dari berbagai angle yang terekam oleh tim F1.
Vettel memimpin balapan pada seri kali ini, setelah sebelumnya menjadi yang tercepat di babak kualifikasi. Hamilton yang berada pada posisi kedua, berusaha mengejar Vettel dan Bottas berada di belakang Hamilton.
Insiden terjadi ketika pembalap Force India, Esteban Ocon bersinggungan dengan pembalap Ferrari, Kimi Raikkonen. Hal ini membuat Esteban Ocon tidak dapat melanjutkan race.
Fernando Alonso, tim dari Mclaren juga mengalami kerusakan pada ban kanan depan, begitu pula oleh Sirotkin pada ban kiri depan.
Meskipun Tim Red Bull Racing mengalami hal yang tidak menyenangkan, tetapi kedua pembalap ini menghadirkan aksi seru saling tikung antar sesama tim pada putaran ke-6 dan juga putaran ke-12. Verstappen yang dinilai sedikit over aggressive, tidak memberikan celah terhadap Ricciardo. Pada putaran ke-35, Ricciardo kembali menyalip Verstappen.
Pada putaran ke-38, Ricciardo masuk ke pit untuk mengganti ban, membuatnya kembali turun peringkat. Akhirnya, pada putaran ke-40, kedua pembalap ini bertabrakan setelah Ricciardo berusaha menyalip, namun gagal dan keduanya bertabrakan.
Menuju akhir balapan, Safety Car kembali mengambil alih balapan. Bottas, Vettel dan Hamilton berada pada tiga besar. Inilah titik puncak dimana tim Ferrari dan Mercedes saling adu salip. Sayangnya, Bottas dari tim Mercedes mengalami pecah ban kanan belakang, membuatnya harus mundur dari balapan.
Posisi
1. L. Hamilton - Mercedes #44
2. K. Raikkonen - Ferrari #7
3. S. Perez - Force India #11
4. S. Vettel - Ferrari #5
5. C. Sainz Jr. - Renault #55
6. C. Leclerc - Sauber #16
7. F. Alonso - McLaren Honda #14
8. L. Stroll - Williams #18
9. S. Vandoorne - McLaren Honda #2
10. B. Hartley - Toro Rosso #28
11. M. Ericsson - Sauber #9
12. P. Gasly - Toro Rosso #10
13. K. Magnussen - Haas #20
14. V. Bottas - Mercedes #77 (DNF)
15. R. Grosjean - Haas #8 (DNF)
16. M. Verstappen - Red Bull #33 (DNF)
17. D. Ricciardo - Red Bull #3 (DNF)
18. N. Hulkenberg - Renault #27 (DNF)
19. E. Ocon - Force India #31 (DNF)
20. S. Sirotkin - Williams #35 (DNF)
Pada musim 2018 ini, race Formula 1 berlangsung dengan sangat ketat dan cukup banyak kejadian-kejadian yang terjadi, mulai dari aksi senggol, balapan yang penuh konflik hingga insiden yang dialami Ferrari pada GP Bahrain. Begitu pula pada balapan keempat ini, tentunya rivalitas antar pembalap semakin tinggi.
Hal kurang menyenangkan terjadi pada tim Red Bull Racing. Kedua pembalapnya keluar dari balapan setelah keduanya bertabrakan. Berikut video dari berbagai angle yang terekam oleh tim F1.
Vettel memimpin balapan pada seri kali ini, setelah sebelumnya menjadi yang tercepat di babak kualifikasi. Hamilton yang berada pada posisi kedua, berusaha mengejar Vettel dan Bottas berada di belakang Hamilton.
Insiden terjadi ketika pembalap Force India, Esteban Ocon bersinggungan dengan pembalap Ferrari, Kimi Raikkonen. Hal ini membuat Esteban Ocon tidak dapat melanjutkan race.
Fernando Alonso, tim dari Mclaren juga mengalami kerusakan pada ban kanan depan, begitu pula oleh Sirotkin pada ban kiri depan.
Meskipun Tim Red Bull Racing mengalami hal yang tidak menyenangkan, tetapi kedua pembalap ini menghadirkan aksi seru saling tikung antar sesama tim pada putaran ke-6 dan juga putaran ke-12. Verstappen yang dinilai sedikit over aggressive, tidak memberikan celah terhadap Ricciardo. Pada putaran ke-35, Ricciardo kembali menyalip Verstappen.
Pada putaran ke-38, Ricciardo masuk ke pit untuk mengganti ban, membuatnya kembali turun peringkat. Akhirnya, pada putaran ke-40, kedua pembalap ini bertabrakan setelah Ricciardo berusaha menyalip, namun gagal dan keduanya bertabrakan.
Menuju akhir balapan, Safety Car kembali mengambil alih balapan. Bottas, Vettel dan Hamilton berada pada tiga besar. Inilah titik puncak dimana tim Ferrari dan Mercedes saling adu salip. Sayangnya, Bottas dari tim Mercedes mengalami pecah ban kanan belakang, membuatnya harus mundur dari balapan.
Untuk meningkatkan pangsa pasar dan penjualan, BMW juga menghadirkan varian M-Sport, bagi mereka yang menginginkan tampilan lebih agresif layaknya seri M, namun dengan budget yang lebih rendah. Apa saja perbedaan yang dimiliki varian M-Sport ketimbang versi standar dari TheCarPeople?
Varian M-Sport hadir dengan body kit yang lebih menarik dan agresif sehingga memunculkan kesan sporty ketimbang versi standar.
Suspensi dan Roda M-Sport (Kiri)
Seperti pada gambar, versi M-Sport menggunakan pelek ukuran lebih besar dan juga ban dengan profil lebih tipis. Ukuran pelek biasanya 18 inci ke atas. Suspensi juga mengalami perubahan dan lebih rendah sekitar 20mm sehingga meningkatkan kemampuan mobil saat melewati tikungan.
Interior BMW M-Sport (Kiri)
BMW M-Sport tidak hanya memberikan peningkatan pada bagian eksterior dan kaki-kaki saja, namun juga interior yang terlihat lebih eye catching dengan penggunaan aksen warna silver pada berbagai titik termasuk pada steering wheel.
Untuk dapat merasakan versi M-Sport, konsumen perlu membayar sekitar 50 hingga 60 juta ekstra.
Sekian dari saya. Semoga bermanfaat!
Eksterior BMW M-Sport (Kiri)
Untuk meningkatkan pangsa pasar dan penjualan, BMW juga menghadirkan varian M-Sport, bagi mereka yang menginginkan tampilan lebih agresif layaknya seri M, namun dengan budget yang lebih rendah. Apa saja perbedaan yang dimiliki varian M-Sport ketimbang versi standar dari TheCarPeople?
Varian M-Sport hadir dengan body kit yang lebih menarik dan agresif sehingga memunculkan kesan sporty ketimbang versi standar.
Suspensi dan Roda M-Sport (Kiri)
Seperti pada gambar, versi M-Sport menggunakan pelek ukuran lebih besar dan juga ban dengan profil lebih tipis. Ukuran pelek biasanya 18 inci ke atas. Suspensi juga mengalami perubahan dan lebih rendah sekitar 20mm sehingga meningkatkan kemampuan mobil saat melewati tikungan.
Interior BMW M-Sport (Kiri)
BMW M-Sport tidak hanya memberikan peningkatan pada bagian eksterior dan kaki-kaki saja, namun juga interior yang terlihat lebih eye catching dengan penggunaan aksen warna silver pada berbagai titik termasuk pada steering wheel.
Untuk dapat merasakan versi M-Sport, konsumen perlu membayar sekitar 50 hingga 60 juta ekstra.
All New Ertiga 2018 sudah diluncurkan dan sepertinya pecinta otomotif berharap bahwa Mobil pabrikan Suzuki ini sanggup untuk mengalahkan pesaingnya yang terlebih dahulu lahir di Indonesia yaitu Mitsubishi Xpander. Apalagi Xpander dengan beragam fitur yang lengkap dan harga yang sangat terjangkau.
Lalu bagaimana jika kita bandingkan kedua mobil ini baik secara mesin, dimensi serta fitur yang dimiliki. Cekidot ulasan berikut ya bro:
Mesin Kita awali dari sektor dapir pacu, All New Ertiga 2018 membawa mesin baru yang lebih bertenaga dari sebelumnya yaitu mesin K15B 4 silinder, 16 katup berkapasitas 1.462 cc. Mesin bensin baru ini bisa mencetuskan daya 104 HP di putaran 6.000 rpm dan torsi 138 Nm di putaran 4.400 rpm dengan pilihan transmisi manual 5 percepatan dan otomatis 4AT.
Sementara Xpander mengandalkan mesin 4A91 1.5L MIVEC DOHC 16-Valve kapasitas 1.499 cc bertenaga 10 hp di putaran 6.000 rpm dan torsi 141 Nm pada putaran 4.000 rpm dengan transmisi yang serupa dengan Ertiga. Untuk tenaga hampir sama, hanya beda pada torsi saja lebih besar Xpander.
Dimensi Untuk dimensi, All New Ertiga memiliki panjang 4.395 mm sedangkan Xpander lebih panjang sedikit yaitu 4.475 mm. Untuk lebarnya Ertiga 1.735 mm dan Xpander juga lebih lebar dengan 1.750 mm. Sedangkan untuk tinggi, Ertiga 1.690 mm dan Xpander lebih tinggi juga dengan tinggi 1.695 mm. Jika dilihat dari wheel base, Ertiga 2.740 mm dan Xpander 2.775 mm. Ground clearance Ertiga 180 mm, sedangkan Xpander 200 mm.
Dari perbandingan diatas, secara keseluruhan Xpander memiliki dimensi yang lebih besar sedikit dari Ertiga terbaru. Sedangkan untuk radius putarnya, kedua mobil ini sama yaitu 5,2 meter dan kapasitas tangki bahan yang juga sama yaitu 45 liter
Fitur Bicara soal fitur, Ertiga 2018 sudah dilengkapi dengan Electronic Stability Program dan Push Start Stop Button yang hanya ada pada tipe GX ESP serta rem ABS dengan EBD, dual airbags, ISOFIX, Immobilizer dan sabuk pengaman tiga titik sudah tersedia di seluruh tipe. Sementara itu Xpander lebih komplit lagi dengan ABS dengan EBD, BA, ISOFIX, dual airbags, Emergency Stop Signal System di tipenya. Sedangkan fitur Hill Start Assist (HSA) dan Active Stability Control, Push Start Stop Button, AC Digital hanya ada ada tipe Ultimate dan Sport.
Kaki-kaki Beralih ke bawah kita bisa lihat New Ertiga dan Xpander sama-sama menggunakan suspensi depan McPherson Strut dan belakang Torsion Beam. Sistem pengereman juga sama, Rem Depan model cakram dan rem belakang dengan model tromol. Yang membedakan adalah profil ban yaitu Ertiga menggunakan 185/65 R15, sedangkan Xpander lebih besar dengan 215/55 R16
Harga Untuk harga, Ertiga terbaru dipatok di angka Rp 193 Juta hingga Rp 238.5 Juta dengan 4 tipe pilihan, sedangkan Xpander berkisar dari Rp 199,1 juta hingga 255,4 juta dengan 5 tipe. Semoga perbandingan Ertiga 2018 dan Xpander ini bisa menjadi referensi untuk memilih mobil yang terbaik untuk Anda.
Biaya Perawatan Jika dilihat biya perawatan kedua low MPV ini kita bisa bandingkan untuk jangka waktu 3 tahun atau 60 ribu kilometer. Dalam hal ini XPander Baru dan Ertiga generasi ke-2 yang diambil dari cnnindonesia.com.
Untuk Ertiga versi manual dalam 3 tahun hanya membutuhkan biaya 3,582 juta, sedangkan versi matic hanya membutuhkan biaya Rp3,363 juta. Sedangkan untuk yang lima tahun berkisar Rp7,559 juta untuk manual dan transmisi otomatis Rp7,370 juta. Jumlah ini dikalkulasi dan di dalamnya sudah termasuk biaya penggantuan suku cadang serta pemakaian bahan bakar jenis pertamax dengan harga Rp8.900 per liter.
Sedangkan Xpander, biaya untuk 3 tahun atau 50 km sekitar Rp4,048 juta, dan kemungkinan akan lebih besar seiring harga suku cadangnya.
All New Ertiga 2018 sudah diluncurkan dan sepertinya pecinta otomotif berharap bahwa Mobil pabrikan Suzuki ini sanggup untuk mengalahkan pesaingnya yang terlebih dahulu lahir di Indonesia yaitu Mitsubishi Xpander. Apalagi Xpander dengan beragam fitur yang lengkap dan harga yang sangat terjangkau.
Lalu bagaimana jika kita bandingkan kedua mobil ini baik secara mesin, dimensi serta fitur yang dimiliki. Cekidot ulasan berikut ya bro:
Mesin Kita awali dari sektor dapir pacu, All New Ertiga 2018 membawa mesin baru yang lebih bertenaga dari sebelumnya yaitu mesin K15B 4 silinder, 16 katup berkapasitas 1.462 cc. Mesin bensin baru ini bisa mencetuskan daya 104 HP di putaran 6.000 rpm dan torsi 138 Nm di putaran 4.400 rpm dengan pilihan transmisi manual 5 percepatan dan otomatis 4AT.
Sementara Xpander mengandalkan mesin 4A91 1.5L MIVEC DOHC 16-Valve kapasitas 1.499 cc bertenaga 10 hp di putaran 6.000 rpm dan torsi 141 Nm pada putaran 4.000 rpm dengan transmisi yang serupa dengan Ertiga. Untuk tenaga hampir sama, hanya beda pada torsi saja lebih besar Xpander.
Dimensi Untuk dimensi, All New Ertiga memiliki panjang 4.395 mm sedangkan Xpander lebih panjang sedikit yaitu 4.475 mm. Untuk lebarnya Ertiga 1.735 mm dan Xpander juga lebih lebar dengan 1.750 mm. Sedangkan untuk tinggi, Ertiga 1.690 mm dan Xpander lebih tinggi juga dengan tinggi 1.695 mm. Jika dilihat dari wheel base, Ertiga 2.740 mm dan Xpander 2.775 mm. Ground clearance Ertiga 180 mm, sedangkan Xpander 200 mm.
Dari perbandingan diatas, secara keseluruhan Xpander memiliki dimensi yang lebih besar sedikit dari Ertiga terbaru. Sedangkan untuk radius putarnya, kedua mobil ini sama yaitu 5,2 meter dan kapasitas tangki bahan yang juga sama yaitu 45 liter
Fitur Bicara soal fitur, Ertiga 2018 sudah dilengkapi dengan Electronic Stability Program dan Push Start Stop Button yang hanya ada pada tipe GX ESP serta rem ABS dengan EBD, dual airbags, ISOFIX, Immobilizer dan sabuk pengaman tiga titik sudah tersedia di seluruh tipe. Sementara itu Xpander lebih komplit lagi dengan ABS dengan EBD, BA, ISOFIX, dual airbags, Emergency Stop Signal System di tipenya. Sedangkan fitur Hill Start Assist (HSA) dan Active Stability Control, Push Start Stop Button, AC Digital hanya ada ada tipe Ultimate dan Sport.
Kaki-kaki Beralih ke bawah kita bisa lihat New Ertiga dan Xpander sama-sama menggunakan suspensi depan McPherson Strut dan belakang Torsion Beam. Sistem pengereman juga sama, Rem Depan model cakram dan rem belakang dengan model tromol. Yang membedakan adalah profil ban yaitu Ertiga menggunakan 185/65 R15, sedangkan Xpander lebih besar dengan 215/55 R16
Harga Untuk harga, Ertiga terbaru dipatok di angka Rp 193 Juta hingga Rp 238.5 Juta dengan 4 tipe pilihan, sedangkan Xpander berkisar dari Rp 199,1 juta hingga 255,4 juta dengan 5 tipe. Semoga perbandingan Ertiga 2018 dan Xpander ini bisa menjadi referensi untuk memilih mobil yang terbaik untuk Anda.
Biaya Perawatan Jika dilihat biya perawatan kedua low MPV ini kita bisa bandingkan untuk jangka waktu 3 tahun atau 60 ribu kilometer. Dalam hal ini XPander Baru dan Ertiga generasi ke-2 yang diambil dari cnnindonesia.com.
Untuk Ertiga versi manual dalam 3 tahun hanya membutuhkan biaya 3,582 juta, sedangkan versi matic hanya membutuhkan biaya Rp3,363 juta. Sedangkan untuk yang lima tahun berkisar Rp7,559 juta untuk manual dan transmisi otomatis Rp7,370 juta. Jumlah ini dikalkulasi dan di dalamnya sudah termasuk biaya penggantuan suku cadang serta pemakaian bahan bakar jenis pertamax dengan harga Rp8.900 per liter.
Sedangkan Xpander, biaya untuk 3 tahun atau 50 km sekitar Rp4,048 juta, dan kemungkinan akan lebih besar seiring harga suku cadangnya.
April 2018 - Hallo Companions Motorsindo, In the article you read this time with the title April 2018, We have prepared this article well for you to read and retrieve the information therein. Hopefully post content Which we write this you can understand. Well, congratulations on reading.
Honda mempersembahkan Honda PCX Hybrid di IIMS 2018. Motor ramah lingkungan ini dirakit di Indonesia tepatnya di Pabrik Honda Sunter.
Secara tampilan tidak ada perbedaan yang terlalu mencolok antara PCX biasa dan Hybrid. Hanya terdapat perbedaan pada warna, tampilan speedometer dan versi atau mode berkendara. Pada Hybrid terdapat tambahan pada speedometernya berupa indikator dan ada ride modenya yaitu mode D dan mode S.
Kedua ride mode ini memiliki keunggulan masing-masing, untuk mode D (Drive) merupakan versi standar dimana mode ini lebih mengutamakan hemat bahan bakar namun tetap bertenaga. Sedangkan untuk mode S (Sport) menyajikan rasa berkendara dengan akselerasi mesin lebih responsif pada saat tariakn awal dari mode D. Tombol mode berkendara ini terdapat pada tuas stang di sebelah kiri.
Tambahan tenaga ini didapat dari motor assist yang disematkan pada ACG starter yang berfungsi untuk mensuplai tenaga tambahan pada mesin bensin Honda PCX 150. Gabungan tenaga dari motor assist dan mesin bensin PCX bisa hasilkan daya hingga 16,6 PS dengan torsinya bisa 17.5Nm. Sedankan Honda PCX biasa hanya memiliki daya 14,7 PS pada putaran 8500 dengan torsi 13,2Nm pada putaran 6500.
Berdasarkan hasil pengujian internal dari AHM, PCX Hybrid hanya butuh waktu 4,65 detik untuk berakselerasi 0 – 50 m. Sedangkan PCX konvensional hanya 5,13 detik. Pengujian yang lain, yaitu jarak 0 – 200 m, PCX Hybrid mencatatkan dalam waktu 11,7 detik, sedangkan PCX standar 12,3 detik. Jadi akselerasi PCX Hybrid lebih cepat 0,5 detik dari PCX standar.
Cara kerja system hybrid tersebut yaitu saat tuas gas ditarik, motor assist/elektrik bertugas mendukung mesin, akselerasi pun jadi lebih responsif. Saat motor berhenti, perangkat hybrid juga bertugas untuk mematikan mesin, sehingga bisa menghemat kosnusmsi bahan bakar. Sedangkan daya baterai juga terisi saat motor berjalan dengan mekanisme ketika gas dilepas saat berjalan ataupun berhenti, produksi tenaga dari motor diubah menjadi energi listrik untuk mengisi tenaga pada baterai lithium.
Untuk bahan bakarnya sendiri. Honda PCX disarankan menggunakan RON 92 atau sekelas Pertamax, walaupun tidak menutup kemungkinan juga bisa menggunakan bahan bakar Pertalite bahkan Premium karena bahan bakar tidak mempengaruhi baterai atau sistem hybrid PCX.
Untuk perawatan atau daya tahan baterai Honda PCX ini tergantung dari gaya berkendara, karena kalau kita terlalu sering menggunakan motor assist secara tidak tepat atau ugal-ugalan tentunya usia pakai baterai semakin singkat. Sebaiknya gunakan fitur mode assist D (drive) dan S (sport) pada tempatnya, jangan selalu menggunakannya hanya untuk mendapat akselerasi terus menerus. Dan jika baterainya sudah soak atau habis, motor masi tetap bisa jalan seperti PCX konvensional saja.
Honda PCX Hybrid ini disematkan baterai lithium berkapasitas 50,4 volt ampere, sehingga untuk kapasita bagasi sedikit menyusut yaitu 2,3 liter namun tetap masuklah helm fullface. Sedangkan Honda PCX biasa mencapai 25 liter.
Jika dibandingkan soal keiritannya, Honda PCX Hybrid hanya sedikit lebih irit 2-3 persen dari versi biasa. Berikut beberapa fitur yang ada pada Honda PCX:
LED di semua lampunya.
Enhanced Smart Power (eSP) teknologi minim gesekan dan efisiensi pendinginan mesin
DC socket untuk power charger yang disematkan di konsol box sisi depan
Honda Smart Key System terintegrasi dengan alarm anti maling serta Answer Back System
Kapasitas tangki BBM 8 liter menjadi yang terbesar di kelasnya
Fitur tombol pembuka tangki dan jok yang terintegrasi dengan kunci kontak
Seat stopper yang menahan posisi jok agar tidak tertutup saat sedang menyimpan atau mengeluarkan barang
Posisi berkendara yang nyaman serta ditunjang dengan suspensi belakang model ganda
Honda PCX Hybrid akan dijual dengan banderol harga RP 40 jutaan dengan 1 pilihan warna saja yaitu warna biru sedangkan Honda PCX Biasa dijual dengan harga Rp 27,7 juta untuk tipe CBS dan Rp 30,7 juta untuk tipe ABS dengan 4 pilihan warna yatu Matte Red, White Metallic, Black Metallic dan Light Gold.
Namun dengan beberapa kelebihannya, Honda PCX Hybrid ini masih perlu dipertimbangkan untuk dipilih ketimbang PCX konvensional yang hanya beda sekitar 10 jutaan karena:
Tidak seirit yang kita bayangkan, karena umumnya hybrid lebih mengedepankan efisiensi pada pemakaian bahan bakar.
Desain yang sama dengan Konvensional, jadi tidak ada kesan premium bagi pemilikinya.
Harga baterai lithium untuk Honda PCX seharga 10 jutaan dan memiliki usia pakai sekitar 8 tahun jadi persiapkan dana sekitar 1.2 jutaan per tahunnya.
Bagi motor listrik, limbah baterai ternyata menjadi salah satu permasalahan terbesar, sehingga Astra Honda Motor (AHM) yang merupakan produsen motor yang pertama kali menjual roda dua hybrid menjalin kerja sama dengan perusahaan TES-Amm dari Swedia untuk mengelola limbah baterai Honda PCX hybrid nantinya.
Harga baterai PCX Hybrid ini tergolong cukup mahal yaitu sekitar 7 Sampai 8 Juta Rupiah. Namun untuk daya tahannya juga sangat lama yait sekitar 5 sampai 6 tahun masa pakai. Tentunya masih sebanding dengan harganya.
Review singkat dan First Ride Honda PCX Biasa 2018
Tenaga lebih baik dari versi sebelumnya, namun tenaga masih lebih kecil dari pesaingnya yaitu Nmax
Suspensi depan pas dan empuk, untuk bagian belakang keras, namun untuk berboncengan lebih terasa nyaman.
Untuk bermanuver juga mengalami peningkatan karena menggunakan frame kecil dan bobot lebih ringan.
Posisi duduk lebih nyaman untuk tinggi 165 cm serta stang dengan model tinggi sangat enak pada saat melaukan perjalanan jauh.
Jok masih sedikit terasa keras, dan jok belakangnya juga lebar dan lebih tinggi dengan footstep yang juga lebar.
Untuk parkir dengan standar tengah juga lebih enteng.
Saat Pengetesan rem ABS (depan) tidak terkunci, namun ban belakang terkunci saat di rem mendadak.
Review singkat dan First Ride Honda PCX Hybrid 2018
Tenaga serta torinya lebih mantap karena dibantu oleh motor assist sehingga responsif dan akselerasi semakin baik.
Saat tuas dipindah ke mode D (Drive) yang merupakan mode berkendara standar. tenaga biasa saja dan hemat bahan bakar
Namun jika berada di mode S (Sport), akselerasi terasa saat gas diputar secara mendadak.
Pada saat mode Idling, tenaga mirip dengan mode Drive, hanya berbeda pada saat berhenti mesin mati pada.
Modifikasi PCX biar makin Tokcer Banyaknya aksesoris PCX makin membuat para pecinta skutik ini melakukan beberapa perubahan atau modifikasi pada motornya. Apa saja ubahannya tersebut, yuk kita lihat sapa tau jadi inspirasi buat Anda yang juga memiliki Honda PCX
Ganti Windshield dengan model yang lebih keren, saat ini di toko aksesoris motor sudah banyak tersedia dengan model yang lebih tinggi serta dengan desain yang lebih modern, selain tuy juga terdapat berbagai warna pada winshield tersebut seperti hitam, bening, dark smoke dan light smoke, salah satu merek yant terkenal adalah Windshield Secbill.
Ganti Saklar, lho kok ganti saklar? Kebanyakan rider PCX kurang suka dengna modelnya, sehingga ada juga yang mencoba menggantinya dengan saklar bawaan dari motor lain seperti saklar Yamah Vixion yang memiliki pass beam dan tuas on off untuk lampu utama, Honda NSR dan Bajaj Pulsar 135 engan lampu indikator.
Modifikasi Lampu Utama dengan mengganti LED dari Fortuner VRA, karena modelnya lebih modern serta pas di jajalkan pada Honda PCX, selain itu lampu ini lebih terang, apalagi ditambah dengan modifikasi lampu sein model running dengan tipe kristal dan juga tube, dengan mereknya Vahid, AES dan Misun Auto yang bisa juga diatur warnanya lewat smartphone dan remot dengan budget sekitar Rp 1 juta sampai Rp 2,5 juta.
Ganti spion juga kerap dilakukan, biasanya banyak produk after market yang beredar dengan model yang lebih enak dilihat daripada standar bawaan Honda PCX, seperti Spion Yamaha R25 dan Spion Kawasaki Ninja KR150.
Ganti Ban standar dengan yang lebih besar yaitu dari 110 menjadi 120 sehingga makin enak dibejek gas dan lebih stabil.
Cat velg juga makin menjamur, saat ini yang lagi tren warna gold, hitam dan juga warna yang lebih nge-jreng. Biayanya untuk cat velg berkisar 250-300 an tergantung bahan juga sih dan pintar-pinta menawarnya.
Ganti shockbreaker PCX yang banyak kena kasus bengkok dengan yang lebih empuk, seperti salah satu merek terkenal YSS dan Ohlins. Namun ada juga yang menggunakan Shockbreaker Yamaha NMAX
Ganti Knalpot dengan produk aftermarket seperti knalpot Kawasaki Ninja 250 Fi yang membuat tampilannya makin gambot. Selain itu ada juga knalpot Pro Speed dengan desain modis dengan 4 tipe yang bisa pilih untuk PCX 150 yakni Black CNC, Scooter, Black Series dan Black Carbon. Selain mempercantik tampilan, tarikan motor juga akan lebih baik lagi dengan kisaran harga Rp 1,8 juta sampai Rp 2,5 juta.
Lampu rem atau stop lamp juga mengalami modifikasi dengan model mika smoke sehingga makin terlihat keren
Tambah Sidebox, kalo ini khusus buat pecinta touring yang dibuat custom berbahan fiberglass dengan lampu sein LED di masing-masing box. Untuk harganya berkisar 2 juta dengan pilihan warna hitam, merah dan putih atau juga bisa custom sesuai permintaan .
Pake sticker wrapping juga bikin tampilan PCX beda, yang lagi ngetren saat ini yaitu model Gunsmoke, doff atau Warna-warna gelap yang bikin PCX +terlihat macho. Untuk biayanya dengan bahan oracal berkisar Rp 1 juta hingga Rp 3 juta, kalo dijakarta salah satu tempat sticker yang terkenal yaitu Dice Sticker di daerah Rawasari.
Pake sticker yang biasa dijual online juga banyak dan bisa juga di custom sesuai keinginan, untuk harganya berkisar antara 250 hingga 300 ribuan.
Ganti setang juga bikin handling makin mantap, salah satu nya bisa menggunakan setang Honda CB150R
Semoga ulasan singkat ini bermanfaat. Jangan lupa dishare artikel ini jika berguna untuk Anda.
Honda mempersembahkan Honda PCX Hybrid di IIMS 2018. Motor ramah lingkungan ini dirakit di Indonesia tepatnya di Pabrik Honda Sunter.
Secara tampilan tidak ada perbedaan yang terlalu mencolok antara PCX biasa dan Hybrid. Hanya terdapat perbedaan pada warna, tampilan speedometer dan versi atau mode berkendara. Pada Hybrid terdapat tambahan pada speedometernya berupa indikator dan ada ride modenya yaitu mode D dan mode S.
Kedua ride mode ini memiliki keunggulan masing-masing, untuk mode D (Drive) merupakan versi standar dimana mode ini lebih mengutamakan hemat bahan bakar namun tetap bertenaga. Sedangkan untuk mode S (Sport) menyajikan rasa berkendara dengan akselerasi mesin lebih responsif pada saat tariakn awal dari mode D. Tombol mode berkendara ini terdapat pada tuas stang di sebelah kiri.
Tambahan tenaga ini didapat dari motor assist yang disematkan pada ACG starter yang berfungsi untuk mensuplai tenaga tambahan pada mesin bensin Honda PCX 150. Gabungan tenaga dari motor assist dan mesin bensin PCX bisa hasilkan daya hingga 16,6 PS dengan torsinya bisa 17.5Nm. Sedankan Honda PCX biasa hanya memiliki daya 14,7 PS pada putaran 8500 dengan torsi 13,2Nm pada putaran 6500.
Berdasarkan hasil pengujian internal dari AHM, PCX Hybrid hanya butuh waktu 4,65 detik untuk berakselerasi 0 – 50 m. Sedangkan PCX konvensional hanya 5,13 detik. Pengujian yang lain, yaitu jarak 0 – 200 m, PCX Hybrid mencatatkan dalam waktu 11,7 detik, sedangkan PCX standar 12,3 detik. Jadi akselerasi PCX Hybrid lebih cepat 0,5 detik dari PCX standar.
Cara kerja system hybrid tersebut yaitu saat tuas gas ditarik, motor assist/elektrik bertugas mendukung mesin, akselerasi pun jadi lebih responsif. Saat motor berhenti, perangkat hybrid juga bertugas untuk mematikan mesin, sehingga bisa menghemat kosnusmsi bahan bakar. Sedangkan daya baterai juga terisi saat motor berjalan dengan mekanisme ketika gas dilepas saat berjalan ataupun berhenti, produksi tenaga dari motor diubah menjadi energi listrik untuk mengisi tenaga pada baterai lithium.
Untuk bahan bakarnya sendiri. Honda PCX disarankan menggunakan RON 92 atau sekelas Pertamax, walaupun tidak menutup kemungkinan juga bisa menggunakan bahan bakar Pertalite bahkan Premium karena bahan bakar tidak mempengaruhi baterai atau sistem hybrid PCX.
Untuk perawatan atau daya tahan baterai Honda PCX ini tergantung dari gaya berkendara, karena kalau kita terlalu sering menggunakan motor assist secara tidak tepat atau ugal-ugalan tentunya usia pakai baterai semakin singkat. Sebaiknya gunakan fitur mode assist D (drive) dan S (sport) pada tempatnya, jangan selalu menggunakannya hanya untuk mendapat akselerasi terus menerus. Dan jika baterainya sudah soak atau habis, motor masi tetap bisa jalan seperti PCX konvensional saja.
Honda PCX Hybrid ini disematkan baterai lithium berkapasitas 50,4 volt ampere, sehingga untuk kapasita bagasi sedikit menyusut yaitu 2,3 liter namun tetap masuklah helm fullface. Sedangkan Honda PCX biasa mencapai 25 liter.
Jika dibandingkan soal keiritannya, Honda PCX Hybrid hanya sedikit lebih irit 2-3 persen dari versi biasa. Berikut beberapa fitur yang ada pada Honda PCX:
LED di semua lampunya.
Enhanced Smart Power (eSP) teknologi minim gesekan dan efisiensi pendinginan mesin
DC socket untuk power charger yang disematkan di konsol box sisi depan
Honda Smart Key System terintegrasi dengan alarm anti maling serta Answer Back System
Kapasitas tangki BBM 8 liter menjadi yang terbesar di kelasnya
Fitur tombol pembuka tangki dan jok yang terintegrasi dengan kunci kontak
Seat stopper yang menahan posisi jok agar tidak tertutup saat sedang menyimpan atau mengeluarkan barang
Posisi berkendara yang nyaman serta ditunjang dengan suspensi belakang model ganda
Honda PCX Hybrid akan dijual dengan banderol harga RP 40 jutaan dengan 1 pilihan warna saja yaitu warna biru sedangkan Honda PCX Biasa dijual dengan harga Rp 27,7 juta untuk tipe CBS dan Rp 30,7 juta untuk tipe ABS dengan 4 pilihan warna yatu Matte Red, White Metallic, Black Metallic dan Light Gold.
Namun dengan beberapa kelebihannya, Honda PCX Hybrid ini masih perlu dipertimbangkan untuk dipilih ketimbang PCX konvensional yang hanya beda sekitar 10 jutaan karena:
Tidak seirit yang kita bayangkan, karena umumnya hybrid lebih mengedepankan efisiensi pada pemakaian bahan bakar.
Desain yang sama dengan Konvensional, jadi tidak ada kesan premium bagi pemilikinya.
Harga baterai lithium untuk Honda PCX seharga 10 jutaan dan memiliki usia pakai sekitar 8 tahun jadi persiapkan dana sekitar 1.2 jutaan per tahunnya.
Bagi motor listrik, limbah baterai ternyata menjadi salah satu permasalahan terbesar, sehingga Astra Honda Motor (AHM) yang merupakan produsen motor yang pertama kali menjual roda dua hybrid menjalin kerja sama dengan perusahaan TES-Amm dari Swedia untuk mengelola limbah baterai Honda PCX hybrid nantinya.
Harga baterai PCX Hybrid ini tergolong cukup mahal yaitu sekitar 7 Sampai 8 Juta Rupiah. Namun untuk daya tahannya juga sangat lama yait sekitar 5 sampai 6 tahun masa pakai. Tentunya masih sebanding dengan harganya.
Review singkat dan First Ride Honda PCX Biasa 2018
Tenaga lebih baik dari versi sebelumnya, namun tenaga masih lebih kecil dari pesaingnya yaitu Nmax
Suspensi depan pas dan empuk, untuk bagian belakang keras, namun untuk berboncengan lebih terasa nyaman.
Untuk bermanuver juga mengalami peningkatan karena menggunakan frame kecil dan bobot lebih ringan.
Posisi duduk lebih nyaman untuk tinggi 165 cm serta stang dengan model tinggi sangat enak pada saat melaukan perjalanan jauh.
Jok masih sedikit terasa keras, dan jok belakangnya juga lebar dan lebih tinggi dengan footstep yang juga lebar.
Untuk parkir dengan standar tengah juga lebih enteng.
Saat Pengetesan rem ABS (depan) tidak terkunci, namun ban belakang terkunci saat di rem mendadak.
Review singkat dan First Ride Honda PCX Hybrid 2018
Tenaga serta torinya lebih mantap karena dibantu oleh motor assist sehingga responsif dan akselerasi semakin baik.
Saat tuas dipindah ke mode D (Drive) yang merupakan mode berkendara standar. tenaga biasa saja dan hemat bahan bakar
Namun jika berada di mode S (Sport), akselerasi terasa saat gas diputar secara mendadak.
Pada saat mode Idling, tenaga mirip dengan mode Drive, hanya berbeda pada saat berhenti mesin mati pada.
Modifikasi PCX biar makin Tokcer Banyaknya aksesoris PCX makin membuat para pecinta skutik ini melakukan beberapa perubahan atau modifikasi pada motornya. Apa saja ubahannya tersebut, yuk kita lihat sapa tau jadi inspirasi buat Anda yang juga memiliki Honda PCX
Ganti Windshield dengan model yang lebih keren, saat ini di toko aksesoris motor sudah banyak tersedia dengan model yang lebih tinggi serta dengan desain yang lebih modern, selain tuy juga terdapat berbagai warna pada winshield tersebut seperti hitam, bening, dark smoke dan light smoke, salah satu merek yant terkenal adalah Windshield Secbill.
Ganti Saklar, lho kok ganti saklar? Kebanyakan rider PCX kurang suka dengna modelnya, sehingga ada juga yang mencoba menggantinya dengan saklar bawaan dari motor lain seperti saklar Yamah Vixion yang memiliki pass beam dan tuas on off untuk lampu utama, Honda NSR dan Bajaj Pulsar 135 engan lampu indikator.
Modifikasi Lampu Utama dengan mengganti LED dari Fortuner VRA, karena modelnya lebih modern serta pas di jajalkan pada Honda PCX, selain itu lampu ini lebih terang, apalagi ditambah dengan modifikasi lampu sein model running dengan tipe kristal dan juga tube, dengan mereknya Vahid, AES dan Misun Auto yang bisa juga diatur warnanya lewat smartphone dan remot dengan budget sekitar Rp 1 juta sampai Rp 2,5 juta.
Ganti spion juga kerap dilakukan, biasanya banyak produk after market yang beredar dengan model yang lebih enak dilihat daripada standar bawaan Honda PCX, seperti Spion Yamaha R25 dan Spion Kawasaki Ninja KR150.
Ganti Ban standar dengan yang lebih besar yaitu dari 110 menjadi 120 sehingga makin enak dibejek gas dan lebih stabil.
Cat velg juga makin menjamur, saat ini yang lagi tren warna gold, hitam dan juga warna yang lebih nge-jreng. Biayanya untuk cat velg berkisar 250-300 an tergantung bahan juga sih dan pintar-pinta menawarnya.
Ganti shockbreaker PCX yang banyak kena kasus bengkok dengan yang lebih empuk, seperti salah satu merek terkenal YSS dan Ohlins. Namun ada juga yang menggunakan Shockbreaker Yamaha NMAX
Ganti Knalpot dengan produk aftermarket seperti knalpot Kawasaki Ninja 250 Fi yang membuat tampilannya makin gambot. Selain itu ada juga knalpot Pro Speed dengan desain modis dengan 4 tipe yang bisa pilih untuk PCX 150 yakni Black CNC, Scooter, Black Series dan Black Carbon. Selain mempercantik tampilan, tarikan motor juga akan lebih baik lagi dengan kisaran harga Rp 1,8 juta sampai Rp 2,5 juta.
Lampu rem atau stop lamp juga mengalami modifikasi dengan model mika smoke sehingga makin terlihat keren
Tambah Sidebox, kalo ini khusus buat pecinta touring yang dibuat custom berbahan fiberglass dengan lampu sein LED di masing-masing box. Untuk harganya berkisar 2 juta dengan pilihan warna hitam, merah dan putih atau juga bisa custom sesuai permintaan .
Pake sticker wrapping juga bikin tampilan PCX beda, yang lagi ngetren saat ini yaitu model Gunsmoke, doff atau Warna-warna gelap yang bikin PCX +terlihat macho. Untuk biayanya dengan bahan oracal berkisar Rp 1 juta hingga Rp 3 juta, kalo dijakarta salah satu tempat sticker yang terkenal yaitu Dice Sticker di daerah Rawasari.
Pake sticker yang biasa dijual online juga banyak dan bisa juga di custom sesuai keinginan, untuk harganya berkisar antara 250 hingga 300 ribuan.
Ganti setang juga bikin handling makin mantap, salah satu nya bisa menggunakan setang Honda CB150R
Semoga ulasan singkat ini bermanfaat. Jangan lupa dishare artikel ini jika berguna untuk Anda.
Pada ajang IIMS 2018 ini, Honda memberikan sedikit kejutan dengan menampilkan sebuah mobil konsep berukuran kecil yang memiliki lampu depan mirip dengan Honda Mobilio terbaru. Mobil dengan penampakan agresif ini digadang-gadang menjadi The Next Brio, seperti yag dilakukan Honda pada 2010 lalu untuk kemunculan Brio.
Dengan mengusung konsep RS yang merupakan versi spesial Honda pada produk-produknya, RS konsep ini juga ditampilkan dengan berbagai kombinasi warna dan parts yang membuatnya sedap dipandang mata. Mulai dengan adanya penggabungan warna hitam pada berbagai aksen di body bagian depan, samping dan juga belakang.
Pada bagian samping ditambahkan lubang udara pada fender depan. Dan juga bagian belakang ditambahkan wing dan juga desain bumper belakang yang atraktif dikombinasikan dengan diffuser dan aksen silver.
Dengan adanya model ini ada indikasi bahwa Honda akan memberikan versi terbaru dari Brio RS dalam jangka waktu dekat ini. Yang masih jadi tanda tanya adalah seperti apakah interior mobil ini nantinya. Mobil ini merupakan pengaplikasian konsep inovasi tanpa henti dari Honda dan juga menekankan jiwa sporty pada lini mobil kecil Honda.
Sekian dari saya. Salam Petrolhead Indonesia!
Pada ajang IIMS 2018 ini, Honda memberikan sedikit kejutan dengan menampilkan sebuah mobil konsep berukuran kecil yang memiliki lampu depan mirip dengan Honda Mobilio terbaru. Mobil dengan penampakan agresif ini digadang-gadang menjadi The Next Brio, seperti yag dilakukan Honda pada 2010 lalu untuk kemunculan Brio.
Dengan mengusung konsep RS yang merupakan versi spesial Honda pada produk-produknya, RS konsep ini juga ditampilkan dengan berbagai kombinasi warna dan parts yang membuatnya sedap dipandang mata. Mulai dengan adanya penggabungan warna hitam pada berbagai aksen di body bagian depan, samping dan juga belakang.
Pada bagian samping ditambahkan lubang udara pada fender depan. Dan juga bagian belakang ditambahkan wing dan juga desain bumper belakang yang atraktif dikombinasikan dengan diffuser dan aksen silver.
Dengan adanya model ini ada indikasi bahwa Honda akan memberikan versi terbaru dari Brio RS dalam jangka waktu dekat ini. Yang masih jadi tanda tanya adalah seperti apakah interior mobil ini nantinya. Mobil ini merupakan pengaplikasian konsep inovasi tanpa henti dari Honda dan juga menekankan jiwa sporty pada lini mobil kecil Honda.
Suzuki Ertiga tidak terasa telah menemani keluarga Indonesia sejak 2012 lalu dengan perubahan minor yang dilakukannya untuk membuat mobil ini tetap tampil menarik dan elegan. Sebagai contoh, Suzuki pernah mengeluarkan Dreza yang cukup memukau. Mazda pun juga ikut membantu penjualan Suzuki Ertiga dengan varian VX-1. Di tahun yang ke-6 ini, Suzuki melakukan perombakan besar pada Suzuki Ertiga. Dengan tampilan desain baru dan juga berbagai fitur terbaru yang dimilikinya.
Diluncurkan pada Kamis, 19 April kemarin pada ajang otomotif bergengsi IIMS 2018. Suzuki Ertiga terbaru ini memiliki dimensi panjang dan lebar lebih besar ketimbang pendahulunya. Seperti pada Ertiga sebelumnya, terdapat tiga pilihan tipe, mulai dari GA, GL, GX, namun Suzuki juga menawarkan satu tipe lagi, yakni GX ESP.
Bedanya dengan model GX, GX ESP dilengkapi dengan Electronic Stability Programme untuk meningkatkan stabilitas mobil di jalan yang dilakukan oleh bantuan komputer.
Selain itu, Suzuki sudah menganut lampu depan model proyektor yang memang sudah banyak digunakan pada mobil-mobil penumpang saat ini. Sedangkan lampu belakang menggunakan lampu LED. Fitur lainnya yang menarik adalah sudah adanya smart entry dan keyless starter yang mempermudah akses dan juga meningkatkan nilai dari Suzuki Ertiga terbaru ini.
Untuk bagian interior, Suzuki mengkombinasikan dua warna, yakni krem dan coklat. Juga dipadukan dengan aksen kayu, membuat All New Suzuki Ertiga ini semakin mewah.
Terdapat konsol tengah yang dapat digunakan untuk mengisi daya hp dan juga cup holder yang mendapatkan aliran udara dari AC sehingga membuatnya tetap sejuk. Itulah sekiranya beberapa informasi yang dapat disampaikan dari Suzuki Ertiga terbaru ini. Sekian dan salam Petrolhead Indonesia!
Suzuki Ertiga tidak terasa telah menemani keluarga Indonesia sejak 2012 lalu dengan perubahan minor yang dilakukannya untuk membuat mobil ini tetap tampil menarik dan elegan. Sebagai contoh, Suzuki pernah mengeluarkan Dreza yang cukup memukau. Mazda pun juga ikut membantu penjualan Suzuki Ertiga dengan varian VX-1. Di tahun yang ke-6 ini, Suzuki melakukan perombakan besar pada Suzuki Ertiga. Dengan tampilan desain baru dan juga berbagai fitur terbaru yang dimilikinya.
Diluncurkan pada Kamis, 19 April kemarin pada ajang otomotif bergengsi IIMS 2018. Suzuki Ertiga terbaru ini memiliki dimensi panjang dan lebar lebih besar ketimbang pendahulunya. Seperti pada Ertiga sebelumnya, terdapat tiga pilihan tipe, mulai dari GA, GL, GX, namun Suzuki juga menawarkan satu tipe lagi, yakni GX ESP.
Bedanya dengan model GX, GX ESP dilengkapi dengan Electronic Stability Programme untuk meningkatkan stabilitas mobil di jalan yang dilakukan oleh bantuan komputer.
Selain itu, Suzuki sudah menganut lampu depan model proyektor yang memang sudah banyak digunakan pada mobil-mobil penumpang saat ini. Sedangkan lampu belakang menggunakan lampu LED. Fitur lainnya yang menarik adalah sudah adanya smart entry dan keyless starter yang mempermudah akses dan juga meningkatkan nilai dari Suzuki Ertiga terbaru ini.
Untuk bagian interior, Suzuki mengkombinasikan dua warna, yakni krem dan coklat. Juga dipadukan dengan aksen kayu, membuat All New Suzuki Ertiga ini semakin mewah.
Terdapat konsol tengah yang dapat digunakan untuk mengisi daya hp dan juga cup holder yang mendapatkan aliran udara dari AC sehingga membuatnya tetap sejuk. Itulah sekiranya beberapa informasi yang dapat disampaikan dari Suzuki Ertiga terbaru ini. Sekian dan salam Petrolhead Indonesia!
April 2018 - Hallo Companions Motorsindo, In the article you read this time with the title April 2018, We have prepared this article well for you to read and retrieve the information therein. Hopefully post content Which we write this you can understand. Well, congratulations on reading.
Akhirnya PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mengumumkan harga skutik Maxi series terbarunya Yamaha Lexi secara resmi ke hadapan publik. Skutik 125cc berteknologi Blue Core & VVA dijual dengan harga Rp 19.950.000 untuk tipe standar dan Rp 22.800.000 (OTR Jakarta) untuk tipe S.
Namun harga ini, sedikit lebih mahal dari pesaingnya yaitu Vario 125 CBS Rp 19.100.000 dan Rp 19.900.000 untuk versi CBS ISS (OTR Jakarta).
Perbandingan Tenaga Yamaha Lexi VS Vario 125 Jika dilihat secara detail Yamaha Lexi memiliki tenaga dan torsi lebih besar dibanding Vario 125. Lihat saja Lexi menyemburkan tenaga 11,7 Hp pada 8.000 rpm sedangkan Vario 125 11,1 Hp pada 8.500 rpm. Melirik ke torsi, Lexi bisa mencapai 11,3 Nm pada 7.000 rpm dan Vario 125 memiliki torsi 10,8 Nm pada 5.000 rpm.
Motor saingan Vario 125 ini dilengkapi dengan 4 valve, forged piston dan DiASil cylinder yang sudah teruji 3 kali lebih awet, lebih kuat, dan lebih ringan.
Yamaha Lexi hadir dengan 3 pilar konsep Utama yaitu Smart & Sexy Design, Smart Features dan Smart Engine. Dengan tampilan lampu LED Headlight dengan eye line biru yang membuat kesan mewah dan elegan. Fitur lampu hazard juga hadir untuk isyarat pada saat darurat.
Bagian speedometer sudah dilengkapi dengan panel digital yang mudah dibaca. Sedangkan untuk gaya berkendaranya, Yamaha Lexi memberi kenyamanan posisi berkendara yang nyaman serta jok lebih panjang dengan motif elegan.
Pada bagian bagasinya kapasitas yang cukup besar sehingga bisa memuat helm model half-face. Sedangkan fitur lainnya adalah fitur Smart Key System yaitu sistem kunci tanpa anak kunci atau disebut juga Keyless, fitur Immobilizer dan Answer Back System yang berfungsi memudahkan pengendara mencari posisi parkir motor. Selain itu ada fitur Smart Motor Generator (SMG) yang membuat halus suara saat motor dinyalakan. Tidak lupa fitur Stop & Start System (SSS) berfungsi untuk mengurangi konsumsi bahan bakar yang tidak perlu pada saat motor sedang berhenti biasanya pada lampu merah.
Untuk kaki-kaki dibekali dengan Sub-Tank Suspension serta dibalut denga ban depan 90/90-14 inci, ban belakang 100/90-14 inci. Untuk varian warnanya, Yamaha Lexi hadir dengan pilihan warna Matte Red, Matte Grey dan White untuk Lexi standar, serta Matte Blue, Bronze, dan Matte Grey untuk varian Lexi-S.
Selain itu Yamaha Lexi juga hadir dengan aksesoris tambahan yang bisa didapatkan di dealer Yamaha yaitu berupa back rest dengan harga Rp 750 ribu, top boks belakang seharga 980 ribu belum termasuk braketnya, dan usb charger kit dibandrol Rp 110 ribu
Berikut adalah rangkuman review dan First Ride Yamaha Lexy yang diambil dari berbagai sumber:
- Akselerasi tergolong sedikit lambat.
- Posisi duduk untuk pengendara cukup nyaman apalagi ditambah dengan dek panjang sehingga kaki terasa lebih rileks.
- Handlingnya sangat rapat dan ringan, hal ini disebabkan karena rancangan sasis yang lebih baik. Penempatan tangki bensin dibagian belakang membuatnya lebih mudah di kendalikan.
- Bagian suspensi juga tergolong empuk yaitu suspensi tabung atau Sub-Tank shockbreaker di roda belakang, sehigga semakin mudah bermanuver serta rasa nyaman saat melewati jalan berlubang
Akhirnya PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mengumumkan harga skutik Maxi series terbarunya Yamaha Lexi secara resmi ke hadapan publik. Skutik 125cc berteknologi Blue Core & VVA dijual dengan harga Rp 19.950.000 untuk tipe standar dan Rp 22.800.000 (OTR Jakarta) untuk tipe S.
Namun harga ini, sedikit lebih mahal dari pesaingnya yaitu Vario 125 CBS Rp 19.100.000 dan Rp 19.900.000 untuk versi CBS ISS (OTR Jakarta).
Perbandingan Tenaga Yamaha Lexi VS Vario 125 Jika dilihat secara detail Yamaha Lexi memiliki tenaga dan torsi lebih besar dibanding Vario 125. Lihat saja Lexi menyemburkan tenaga 11,7 Hp pada 8.000 rpm sedangkan Vario 125 11,1 Hp pada 8.500 rpm. Melirik ke torsi, Lexi bisa mencapai 11,3 Nm pada 7.000 rpm dan Vario 125 memiliki torsi 10,8 Nm pada 5.000 rpm.
Motor saingan Vario 125 ini dilengkapi dengan 4 valve, forged piston dan DiASil cylinder yang sudah teruji 3 kali lebih awet, lebih kuat, dan lebih ringan.
Yamaha Lexi hadir dengan 3 pilar konsep Utama yaitu Smart & Sexy Design, Smart Features dan Smart Engine. Dengan tampilan lampu LED Headlight dengan eye line biru yang membuat kesan mewah dan elegan. Fitur lampu hazard juga hadir untuk isyarat pada saat darurat.
Bagian speedometer sudah dilengkapi dengan panel digital yang mudah dibaca. Sedangkan untuk gaya berkendaranya, Yamaha Lexi memberi kenyamanan posisi berkendara yang nyaman serta jok lebih panjang dengan motif elegan.
Pada bagian bagasinya kapasitas yang cukup besar sehingga bisa memuat helm model half-face. Sedangkan fitur lainnya adalah fitur Smart Key System yaitu sistem kunci tanpa anak kunci atau disebut juga Keyless, fitur Immobilizer dan Answer Back System yang berfungsi memudahkan pengendara mencari posisi parkir motor. Selain itu ada fitur Smart Motor Generator (SMG) yang membuat halus suara saat motor dinyalakan. Tidak lupa fitur Stop & Start System (SSS) berfungsi untuk mengurangi konsumsi bahan bakar yang tidak perlu pada saat motor sedang berhenti biasanya pada lampu merah.
Untuk kaki-kaki dibekali dengan Sub-Tank Suspension serta dibalut denga ban depan 90/90-14 inci, ban belakang 100/90-14 inci. Untuk varian warnanya, Yamaha Lexi hadir dengan pilihan warna Matte Red, Matte Grey dan White untuk Lexi standar, serta Matte Blue, Bronze, dan Matte Grey untuk varian Lexi-S.
Selain itu Yamaha Lexi juga hadir dengan aksesoris tambahan yang bisa didapatkan di dealer Yamaha yaitu berupa back rest dengan harga Rp 750 ribu, top boks belakang seharga 980 ribu belum termasuk braketnya, dan usb charger kit dibandrol Rp 110 ribu
Berikut adalah rangkuman review dan First Ride Yamaha Lexy yang diambil dari berbagai sumber:
- Akselerasi tergolong sedikit lambat.
- Posisi duduk untuk pengendara cukup nyaman apalagi ditambah dengan dek panjang sehingga kaki terasa lebih rileks.
- Handlingnya sangat rapat dan ringan, hal ini disebabkan karena rancangan sasis yang lebih baik. Penempatan tangki bensin dibagian belakang membuatnya lebih mudah di kendalikan.
- Bagian suspensi juga tergolong empuk yaitu suspensi tabung atau Sub-Tank shockbreaker di roda belakang, sehigga semakin mudah bermanuver serta rasa nyaman saat melewati jalan berlubang
April 2018 - Hallo Companions Motorsindo, In the article you read this time with the title April 2018, We have prepared this article well for you to read and retrieve the information therein. Hopefully post content
Article berita mobil,
Article ertiga,
Article mobil mpv, Which we write this you can understand. Well, congratulations on reading.
Suzuki sepertinya sudah siap bertarung kembali di kelas low MPV dengan menghadirkan All New Suzuki Ertiga terbaru yang diluncurkan pada 19 April 2018 di IIMS 2018.
Tak mau kalah dengan pesaingnya seperti Xpander dan Mobilio, New Ertiga ini dilengkapi dengan berbagai fitur yang sangat memanjakan konsumennya. Selain itu gubahan pada semua bodinya juga terlihat menjanjikan. Dan yang tak kalah mengejutkan, adalah mesinnya yang mengalami peningkatan dari 1.4 liter menjadi 1.5 liter. Simak juga disini, Perbandingan Ertiga 2018 dan Xpander.
Bagian depannya terlihat dengan grill baru diapit dengan headlamp projector yang lebih menyipit. Serta model foglamp yang mirip dengan taring bemper aventador. Bagian kap mesin juga diberi tarikan tegas yang membuat kesan kokoh. Bisa dibilang mirip dengan Innova Reborn, apalagi dengan dimensi panjang 4.395 milimeter, lebar 1.735 mm dan tinggi 1.690 mm. Untuk wheelbase 2.740 mm, radius putarnya 5,2 meter serta ground clearance 180 mm. Sedangkan versi lama memiliki dimensi panjang 4.265mm, lebar 1.695mm, dan tinggi 1.685mm.
Bagian sampingnya terlihat garis tarikan yang mirip dengan xpander, dan belakangnya juga terdapat perubahan terutama pada lampu belakang yang sudah LED dan bahkan juga mirip dengan desain lampu belakang Xpander.
Masuk ke bagian interiornya, masih didominasi dengan warna beige andalan Ertiga. Terlihat Head unit touch screen pada varian tertinggi. Selain itu panel MID model baru serta terlihat fitur Push start stop button dan stability control. Bagian lingkar kemudi berbalut kulit juga dilengkapi dengan fitur tilt steering. Fitur lainnya adalah dual airbags, jok ISOFIX, ABS dan EBD.
Bagian dapur pacunya dengan mesin baru berkode kode K15B bisa menghasilkan tenaga 104,7 HP pada 6.000 rpm dan torsi puncak 138 Nm pada 4.400 rpm dengan transmisi manual dan otomatis yang disalurkan ke roda depan. Tenaga ini lebih besar jika dibandingkan dengan model lama yaitu 92 PS pada 6.000 rpm dan torsi 130 Nm pada 4.000 rpm.
Untuk rem depan masih menganut model cakram serta tromol pada bagian belakanngnya. Velg berukuran 15 inci dibalut dengan ban Dunlop Enasave 185/65 bermodelkan jari-jari, sekilas terlihat mirip dengan velg BBS namun terkesan biasa.
Kelebihan atau fitur All new Ertiga 2018
Menggunakan platform baru HEARTECT dan lebih panjang 130 mm dan diklaim memberikan tingkat kekakuan lebih baik di bagian tubuh bawah dan bodi juga lebih ringan 6 kg.
Kapasitas bagasi lebih besar, bisa mencapai 803 liter.
Suspensi depan MacPherson Strut coil spring dan suspensi belakang torsion beam plus coil spring berbahan tensile steel yang membuatnya lebih ringan.
Fitur keselamatan dan keamanan ada ESP (Electronic Stability Programme), Anti-lock Braking System, Electronic Brake-Force Distribution, Hill Hold Control, Immobilizer, serta dua airbag depan, sensor parkir mundur.Rem depan menganut cakram dan rem belakang tromol.
Mesin baru K15B lebih bertenaga torsi lebih besar, secara dimensi mesin baru lebih kecil dan membuat peluang untuk kabin menjadi lebih besar. Tingkat kebisingan dan getaran juga lebih minim.
Jok sudah dilengkapi dengan ISOFIX
Fitur Push start stop button untuk menyalakan dan mematikan mesin.
Kursi baris kedua bisa digeser sejauh 240 mm untuk memudahkan penumpang masuk ke baris ketiga.
Kursi baris ketiga bisa disandarkan hingga 16 derajat dan dilipat untuk membuat ruang bagasi yang hampir rata dengan model pelipatan 50:50.
Pengontrolan audio pada setir serta ada tombol penerima panggilan telepon yang diletakkan di sisi bawah kolom kemudi.
Suzuki mengklaim konsumsi bahan bakar Ertiga 2018 ini 18,09 Km/L untuk transmisi manual dan 16, 73 Km/L untuk transmisi otomatis
Setir juga dilengkapi dengan fitur tilt steering,
Jok pengemudi juga sudah dilengkapi dengan pengaturan tinggi rendah.
Ruang kaki pada baris ketiga bisa untuk orang dewasa, namun untuk ruang kepala, mentok untuk tinggi 170 cm.
Cup Holder berventilasi AC di bagian tengah.
Kekurangan Ertiga 2018 dari versi lawasnya
Panel AC masih berupa tombol dan pengaturannya arah AC hanya ada untuk kaki dan wajah, padahal versi lawas sangat lengkap untuk pengaturannya arah ACnya
Arm rest dibaris kedua sudah tidak ada lagi.
Model velg tergolong biasa dan kurang menarik.
Seat belt height adjuster tidak ada lagi
Retractable hand grip untuk penumpang depan dan penumpang tengah serta hand grip di baris ketiga juga dihilangkan
Fog lamp tidak ada lagi pada versi GL, sebelumnya ada.
Review dan first impresion saat test Drive diambil dari detikoto saat tes transmisi otomatis:
Kebisingan mobil dan getaran jadi lebih berkurang meskipun kapasitas mesin lebih besar.
Setir lebih enteng dari versi lawas
Perpindahan gigi otomatis lebih halus
Nafas mesin mobil lebih panjang
Handlingnya oke
Karakter suspensi lebih lembut
Gejala bodi roll minim
BBm lebih irit dengan tenaga lebih besar
Sedangkan saat mencoba versi manual,
Uji coba mobil saat tanjakan, pedal gas tidak diinjak dengan gigi 1 bisa melewati tanjakan beberapa meter meski mesin bergetar dengna kondisi penuh 7 penumpang.
Kopling transmisi manual juga enteng
Konsumsi BBM All New Ertiga 2018
Dari hasil pengujian liga irit yang diadakan oleh Suzuki dengan mengundang beberapa media, All New Ertiga 2018 ini bisa mencatat angka 23,15 kilometer per liter dengan transmisi otomatis berjarak 85,7 kilometer. Sementara untuk manual mencapai mencatakan 20,85 kilometer per liter setelah menempuh rute 101,9 kilometer. Pengujian dari liga irit ini memakai metode full to full (FTF) sehingga hasilnya lebih akurat dari pada versi MID.
Sedangkan Suzuki mengklaim dan mengetes bersama basis pengetesan oleh Balai Pusat Teknologi Termodinamika Motor & Propulsi (BPT2MP) mencatatkan angka 18,09 kilometer per liter untuk manual dan 16,73 kilometer per liter untuk transmisi otomatisnya.
Untuk harga termahal Suzuki Ertiga Rp 238,5 juta. Jika dibandingkan dengan versi lama ada kenaikan sekitar 2-5 juta. Berikut harga resminya Ertiga generasi terbaru yang memiliki 4 tipe yaitu GA, GL, GX, dan GX ESP.
All New Ertiga GA Rp 193 Juta
All New Ertiga GL MT Rp 211.5 Juta
All New Ertiga GL AT Rp 222 Juta
All New Ertiga GX MT Rp 223 Juta
All New Ertiga GX AT Rp 233.5 Juta
All New Ertiga GX ESP MT Rp 228 Juta
All New ErtigaGX ESP AT Rp 238.5 Juta
Dengan harga tersebut besaran pajak untuk All New Ertiga juga mengalami kenaikan sekitar 1 jutaan dari model yang lama. Untuk model lama biaya pajaknya saat ini ada di kisaran Rp. 3 - 3,7 jutaan terutaa di wilayah Jabodetabek. Hal ini disebabkan oleh adanya kenaikan kapasitas mesin dari 1.4 l ke 1.5 liter.
Suzuki All New Ertiga tersedia dalam beberapa warna Metallic Sillky Silver, Prime Cool Black, Pearl Snow White, Pearl Burgundy Red, Pearl Radiant Red serta warna baru yaitu Mettalic Magma Gray (abu-abu) dan Pearl Glorious Brown (cokelat metalic). Ertiga terbaru ini diproduksi di Indonesia tepatnya dipabrik Suzuki di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
Guna mendongkrak performa serta penampilannya. All New Ertiga juga di suguhkan beberapa aksesoris resmi yang tentunya berkualitas. Apa saja itu? Berikut daftar aksesori All New Ertiga 2018:
Rear upper spoiler Rp 760,000
Door visor Rp 292,000
Rear bumper scuff Rp 140,000
Floor mat Rp 327,000
Touchscreen HD Rp 4,100,000
Garnish I/P Rp 185,000
Door sill guard Rp 348,500
Luggage tray Rp 310,000
Cargo net Rp 190,000
Seatbelt pad Rp 63,500
AC Filter Rp 250,000
Rear view camera Rp 761,000
Emblem Suzuki sport Rp 59,900
Semua aksesoris ini bisa Anda dapatkan di bengkel resmi Suzuki.
Ertiga 2018 versi India lebih lengkap Belum juga sampai All New Ertiga 2018 ke tangan konsumen di Indonesia, di India, Suzuki hadirkan All New Ertiga dengan versi yang lebih bagus lagi yaitu transmisi 6 percepatan dan arm rest baris kedua yang di hilangkan pada ertiga di Indonesia.
Suzuki sepertinya sudah siap bertarung kembali di kelas low MPV dengan menghadirkan All New Suzuki Ertiga terbaru yang diluncurkan pada 19 April 2018 di IIMS 2018.
Tak mau kalah dengan pesaingnya seperti Xpander dan Mobilio, New Ertiga ini dilengkapi dengan berbagai fitur yang sangat memanjakan konsumennya. Selain itu gubahan pada semua bodinya juga terlihat menjanjikan. Dan yang tak kalah mengejutkan, adalah mesinnya yang mengalami peningkatan dari 1.4 liter menjadi 1.5 liter. Simak juga disini, Perbandingan Ertiga 2018 dan Xpander.
Bagian depannya terlihat dengan grill baru diapit dengan headlamp projector yang lebih menyipit. Serta model foglamp yang mirip dengan taring bemper aventador. Bagian kap mesin juga diberi tarikan tegas yang membuat kesan kokoh. Bisa dibilang mirip dengan Innova Reborn, apalagi dengan dimensi panjang 4.395 milimeter, lebar 1.735 mm dan tinggi 1.690 mm. Untuk wheelbase 2.740 mm, radius putarnya 5,2 meter serta ground clearance 180 mm. Sedangkan versi lama memiliki dimensi panjang 4.265mm, lebar 1.695mm, dan tinggi 1.685mm.
Bagian sampingnya terlihat garis tarikan yang mirip dengan xpander, dan belakangnya juga terdapat perubahan terutama pada lampu belakang yang sudah LED dan bahkan juga mirip dengan desain lampu belakang Xpander.
Masuk ke bagian interiornya, masih didominasi dengan warna beige andalan Ertiga. Terlihat Head unit touch screen pada varian tertinggi. Selain itu panel MID model baru serta terlihat fitur Push start stop button dan stability control. Bagian lingkar kemudi berbalut kulit juga dilengkapi dengan fitur tilt steering. Fitur lainnya adalah dual airbags, jok ISOFIX, ABS dan EBD.
Bagian dapur pacunya dengan mesin baru berkode kode K15B bisa menghasilkan tenaga 104,7 HP pada 6.000 rpm dan torsi puncak 138 Nm pada 4.400 rpm dengan transmisi manual dan otomatis yang disalurkan ke roda depan. Tenaga ini lebih besar jika dibandingkan dengan model lama yaitu 92 PS pada 6.000 rpm dan torsi 130 Nm pada 4.000 rpm.
Untuk rem depan masih menganut model cakram serta tromol pada bagian belakanngnya. Velg berukuran 15 inci dibalut dengan ban Dunlop Enasave 185/65 bermodelkan jari-jari, sekilas terlihat mirip dengan velg BBS namun terkesan biasa.
Kelebihan atau fitur All new Ertiga 2018
Menggunakan platform baru HEARTECT dan lebih panjang 130 mm dan diklaim memberikan tingkat kekakuan lebih baik di bagian tubuh bawah dan bodi juga lebih ringan 6 kg.
Kapasitas bagasi lebih besar, bisa mencapai 803 liter.
Suspensi depan MacPherson Strut coil spring dan suspensi belakang torsion beam plus coil spring berbahan tensile steel yang membuatnya lebih ringan.
Fitur keselamatan dan keamanan ada ESP (Electronic Stability Programme), Anti-lock Braking System, Electronic Brake-Force Distribution, Hill Hold Control, Immobilizer, serta dua airbag depan, sensor parkir mundur.Rem depan menganut cakram dan rem belakang tromol.
Mesin baru K15B lebih bertenaga torsi lebih besar, secara dimensi mesin baru lebih kecil dan membuat peluang untuk kabin menjadi lebih besar. Tingkat kebisingan dan getaran juga lebih minim.
Jok sudah dilengkapi dengan ISOFIX
Fitur Push start stop button untuk menyalakan dan mematikan mesin.
Kursi baris kedua bisa digeser sejauh 240 mm untuk memudahkan penumpang masuk ke baris ketiga.
Kursi baris ketiga bisa disandarkan hingga 16 derajat dan dilipat untuk membuat ruang bagasi yang hampir rata dengan model pelipatan 50:50.
Pengontrolan audio pada setir serta ada tombol penerima panggilan telepon yang diletakkan di sisi bawah kolom kemudi.
Suzuki mengklaim konsumsi bahan bakar Ertiga 2018 ini 18,09 Km/L untuk transmisi manual dan 16, 73 Km/L untuk transmisi otomatis
Setir juga dilengkapi dengan fitur tilt steering,
Jok pengemudi juga sudah dilengkapi dengan pengaturan tinggi rendah.
Ruang kaki pada baris ketiga bisa untuk orang dewasa, namun untuk ruang kepala, mentok untuk tinggi 170 cm.
Cup Holder berventilasi AC di bagian tengah.
Kekurangan Ertiga 2018 dari versi lawasnya
Panel AC masih berupa tombol dan pengaturannya arah AC hanya ada untuk kaki dan wajah, padahal versi lawas sangat lengkap untuk pengaturannya arah ACnya
Arm rest dibaris kedua sudah tidak ada lagi.
Model velg tergolong biasa dan kurang menarik.
Seat belt height adjuster tidak ada lagi
Retractable hand grip untuk penumpang depan dan penumpang tengah serta hand grip di baris ketiga juga dihilangkan
Fog lamp tidak ada lagi pada versi GL, sebelumnya ada.
Review dan first impresion saat test Drive diambil dari detikoto saat tes transmisi otomatis:
Kebisingan mobil dan getaran jadi lebih berkurang meskipun kapasitas mesin lebih besar.
Setir lebih enteng dari versi lawas
Perpindahan gigi otomatis lebih halus
Nafas mesin mobil lebih panjang
Handlingnya oke
Karakter suspensi lebih lembut
Gejala bodi roll minim
BBm lebih irit dengan tenaga lebih besar
Sedangkan saat mencoba versi manual,
Uji coba mobil saat tanjakan, pedal gas tidak diinjak dengan gigi 1 bisa melewati tanjakan beberapa meter meski mesin bergetar dengna kondisi penuh 7 penumpang.
Kopling transmisi manual juga enteng
Konsumsi BBM All New Ertiga 2018
Dari hasil pengujian liga irit yang diadakan oleh Suzuki dengan mengundang beberapa media, All New Ertiga 2018 ini bisa mencatat angka 23,15 kilometer per liter dengan transmisi otomatis berjarak 85,7 kilometer. Sementara untuk manual mencapai mencatakan 20,85 kilometer per liter setelah menempuh rute 101,9 kilometer. Pengujian dari liga irit ini memakai metode full to full (FTF) sehingga hasilnya lebih akurat dari pada versi MID.
Sedangkan Suzuki mengklaim dan mengetes bersama basis pengetesan oleh Balai Pusat Teknologi Termodinamika Motor & Propulsi (BPT2MP) mencatatkan angka 18,09 kilometer per liter untuk manual dan 16,73 kilometer per liter untuk transmisi otomatisnya.
Untuk harga termahal Suzuki Ertiga Rp 238,5 juta. Jika dibandingkan dengan versi lama ada kenaikan sekitar 2-5 juta. Berikut harga resminya Ertiga generasi terbaru yang memiliki 4 tipe yaitu GA, GL, GX, dan GX ESP.
All New Ertiga GA Rp 193 Juta
All New Ertiga GL MT Rp 211.5 Juta
All New Ertiga GL AT Rp 222 Juta
All New Ertiga GX MT Rp 223 Juta
All New Ertiga GX AT Rp 233.5 Juta
All New Ertiga GX ESP MT Rp 228 Juta
All New ErtigaGX ESP AT Rp 238.5 Juta
Dengan harga tersebut besaran pajak untuk All New Ertiga juga mengalami kenaikan sekitar 1 jutaan dari model yang lama. Untuk model lama biaya pajaknya saat ini ada di kisaran Rp. 3 - 3,7 jutaan terutaa di wilayah Jabodetabek. Hal ini disebabkan oleh adanya kenaikan kapasitas mesin dari 1.4 l ke 1.5 liter.
Suzuki All New Ertiga tersedia dalam beberapa warna Metallic Sillky Silver, Prime Cool Black, Pearl Snow White, Pearl Burgundy Red, Pearl Radiant Red serta warna baru yaitu Mettalic Magma Gray (abu-abu) dan Pearl Glorious Brown (cokelat metalic). Ertiga terbaru ini diproduksi di Indonesia tepatnya dipabrik Suzuki di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
Guna mendongkrak performa serta penampilannya. All New Ertiga juga di suguhkan beberapa aksesoris resmi yang tentunya berkualitas. Apa saja itu? Berikut daftar aksesori All New Ertiga 2018:
Rear upper spoiler Rp 760,000
Door visor Rp 292,000
Rear bumper scuff Rp 140,000
Floor mat Rp 327,000
Touchscreen HD Rp 4,100,000
Garnish I/P Rp 185,000
Door sill guard Rp 348,500
Luggage tray Rp 310,000
Cargo net Rp 190,000
Seatbelt pad Rp 63,500
AC Filter Rp 250,000
Rear view camera Rp 761,000
Emblem Suzuki sport Rp 59,900
Semua aksesoris ini bisa Anda dapatkan di bengkel resmi Suzuki.
Ertiga 2018 versi India lebih lengkap Belum juga sampai All New Ertiga 2018 ke tangan konsumen di Indonesia, di India, Suzuki hadirkan All New Ertiga dengan versi yang lebih bagus lagi yaitu transmisi 6 percepatan dan arm rest baris kedua yang di hilangkan pada ertiga di Indonesia.
Lamborghini memiliki sistem aerodinamika aktif pada Huracan-nya yang membuatnya dapat beradaptasi sesegera mungkin mengikuti kebutuhan berkendara. Setidaknya terdapat dua bagian aktif yang akan membantu pengemudi untuk mendapatkan performa terbaik dari mobil ini dengan mengatur downforce yang akan berdampak pada kecepatan, akselerasi dan juga kemampuan mobil melahap tikungan.
1. Front Active Spoiler
Spoiler pada bagian bawah bumper depan dapat secara otomatis, membuka dan menutup. Saat bagian kuning menutup, maka downforce pada bagian depan berada pada titik maksimalnya dimana sangat berpengaruh pada saat cornering (menikung) dan juga stabilitas mobil yang tinggi.
Di satu sisi, kemampuan mobil dalam berakselerasi dan menembus kecepatan berkurang akibat gaya tekan ke bawah yang besar.
Oleh karena itu, untuk mengakalinya, pada saat jalanan lurus, bagian kuning ini akan terbuka ke bawah, menyebabkan aliran angin dapat bergerak bebas menuju ke bawah mobil, tekanan angin berkurang, downforce berkurang sehingga mobil dapat berakselerasi dan menembus kecepatan lebih baik.
2. Rear Active Wing
Rear Active Wing ini memiliki fungsi yang sama dengan spoiler di depan, yakni untuk meningkatkan downforce saat menikung dan juga untuk stabilitas.
Saat mobil berada di jalan lurus, maka katup kuning pada bagian bawah wing ini akan terbuka dan mengijinkan udara masuk ke dalamnya dan membuat downforce menjadi rendah yang akan berpengaruh pada peningkatan akselerasi dan kecepatan.
Inilah keadaan mesin dimana seluruh bagian kuning terbuka sehingga menghasilkan tekanan ke bawah yang rendah. Bukaan gas penuh, disinilah sistem ALA (Aerodinamica Lamborghini Attiva) berfungsi.
Sedangkan saat sistem ALA mati, yakni saat pengereman, maka downforce yang dihasilkan mencapai 750% yang membuat mobil ini begitu stabil.
3. Aero Vectoring
Ini adalah kombinasi dari buka-tutup sistem pada spoiler dan wing untuk meningkatkan traksi pada bagian ban dalam dan peningkatan kecepatan menikung dengan pengurangan sudut pada kemudi. Dengan teknologi ini, catatan waktu di Nurburging terpangkas sebanyak 28 detik dan berhasil menorehkan rekor catatan terbaru.
Itulah sekiranya rangkaian pembahasan sistem aerodinamika aktif dari Lamborghini. Sekian dan salam petrolhead!
Lamborghini memiliki sistem aerodinamika aktif pada Huracan-nya yang membuatnya dapat beradaptasi sesegera mungkin mengikuti kebutuhan berkendara. Setidaknya terdapat dua bagian aktif yang akan membantu pengemudi untuk mendapatkan performa terbaik dari mobil ini dengan mengatur downforce yang akan berdampak pada kecepatan, akselerasi dan juga kemampuan mobil melahap tikungan.
1. Front Active Spoiler
Spoiler pada bagian bawah bumper depan dapat secara otomatis, membuka dan menutup. Saat bagian kuning menutup, maka downforce pada bagian depan berada pada titik maksimalnya dimana sangat berpengaruh pada saat cornering (menikung) dan juga stabilitas mobil yang tinggi.
Di satu sisi, kemampuan mobil dalam berakselerasi dan menembus kecepatan berkurang akibat gaya tekan ke bawah yang besar.
Oleh karena itu, untuk mengakalinya, pada saat jalanan lurus, bagian kuning ini akan terbuka ke bawah, menyebabkan aliran angin dapat bergerak bebas menuju ke bawah mobil, tekanan angin berkurang, downforce berkurang sehingga mobil dapat berakselerasi dan menembus kecepatan lebih baik.
2. Rear Active Wing
Rear Active Wing ini memiliki fungsi yang sama dengan spoiler di depan, yakni untuk meningkatkan downforce saat menikung dan juga untuk stabilitas.
Saat mobil berada di jalan lurus, maka katup kuning pada bagian bawah wing ini akan terbuka dan mengijinkan udara masuk ke dalamnya dan membuat downforce menjadi rendah yang akan berpengaruh pada peningkatan akselerasi dan kecepatan.
Inilah keadaan mesin dimana seluruh bagian kuning terbuka sehingga menghasilkan tekanan ke bawah yang rendah. Bukaan gas penuh, disinilah sistem ALA (Aerodinamica Lamborghini Attiva) berfungsi.
Sedangkan saat sistem ALA mati, yakni saat pengereman, maka downforce yang dihasilkan mencapai 750% yang membuat mobil ini begitu stabil.
3. Aero Vectoring
Ini adalah kombinasi dari buka-tutup sistem pada spoiler dan wing untuk meningkatkan traksi pada bagian ban dalam dan peningkatan kecepatan menikung dengan pengurangan sudut pada kemudi. Dengan teknologi ini, catatan waktu di Nurburging terpangkas sebanyak 28 detik dan berhasil menorehkan rekor catatan terbaru.
Itulah sekiranya rangkaian pembahasan sistem aerodinamika aktif dari Lamborghini. Sekian dan salam petrolhead!
April 2018 - Hallo Companions Motorsindo, In the article you read this time with the title April 2018, We have prepared this article well for you to read and retrieve the information therein. Hopefully post content
Article honda civic,
Article honda civic turbo,
Article honda prospect motor,
Article hpm, Which we write this you can understand. Well, congratulations on reading.
Eko Agus Sistiaji melaporkan Honda ke pihak hukum akibat kendala yang terjadi pada mobil Honda Civic-nya. Melalui kuasa hukumnya, David Tobing, Eko melaporkan pihak Honda Prospect Motor (HPM) ke Pengadilan Tinggi Negeri Jakarta Utara pada Kamis, 1 Februari 2018 lalu. Tidak hanya HPM, pihak diler, PT. Triwarga Dian Sakti juga dituntut.
Masalah utama kenapa Eko menggugat pihak Honda diakibatkan karena penggantian mesin yang dilakukan oleh pihak Honda karena ada masalah pada mesin. Dan Penggantian mesin dilakukan tanpa persetujuan dari Eko. Meskipun sudah meminta penjelasan kenapa mesin mobilnya diganti, tetapi tidak ada penjelasan dari pihak Honda.
Selain itu, mesin baru malah menimbulkan masalah baru pada sensor di kabin sehingga Eko memberikan dua gugatan karena mengabaikan hak Eko mengenai keamanan dan kenyamanan dalam penggunaan mobil dan juga melanggar hak Eko atas informasi yang sebenarnya.
Penggantian mesin seharusnya melalui prosedural yang berlaku karena surat kendaraan juga harus berubah. Meskipun sudah ada mediasi antara pihak Honda dan Eko, namun permintaan Eko mengganti dengan unit baru ditolak. Eko meminta unit baru dengan spesifikasi sama, membayar sisa angsuran sebesar Rp 277 juta, kerugian sebesar 5 juta dan kerugian imateril sebesar Rp 960 juta.
Semoga saja permasalahan ini dapat diselesaikan sesegera mungkin. Sekian dari saya. Semoga bermanfaat
Honda Civic Turbo Milik Eko
Eko Agus Sistiaji melaporkan Honda ke pihak hukum akibat kendala yang terjadi pada mobil Honda Civic-nya. Melalui kuasa hukumnya, David Tobing, Eko melaporkan pihak Honda Prospect Motor (HPM) ke Pengadilan Tinggi Negeri Jakarta Utara pada Kamis, 1 Februari 2018 lalu. Tidak hanya HPM, pihak diler, PT. Triwarga Dian Sakti juga dituntut.
Masalah utama kenapa Eko menggugat pihak Honda diakibatkan karena penggantian mesin yang dilakukan oleh pihak Honda karena ada masalah pada mesin. Dan Penggantian mesin dilakukan tanpa persetujuan dari Eko. Meskipun sudah meminta penjelasan kenapa mesin mobilnya diganti, tetapi tidak ada penjelasan dari pihak Honda.
Selain itu, mesin baru malah menimbulkan masalah baru pada sensor di kabin sehingga Eko memberikan dua gugatan karena mengabaikan hak Eko mengenai keamanan dan kenyamanan dalam penggunaan mobil dan juga melanggar hak Eko atas informasi yang sebenarnya.
Penggantian mesin seharusnya melalui prosedural yang berlaku karena surat kendaraan juga harus berubah. Meskipun sudah ada mediasi antara pihak Honda dan Eko, namun permintaan Eko mengganti dengan unit baru ditolak. Eko meminta unit baru dengan spesifikasi sama, membayar sisa angsuran sebesar Rp 277 juta, kerugian sebesar 5 juta dan kerugian imateril sebesar Rp 960 juta.
Semoga saja permasalahan ini dapat diselesaikan sesegera mungkin. Sekian dari saya. Semoga bermanfaat
Kejadian tidak mengenakkan terjadi minggu lalu oleh tim Ferrari yang mengakibatkan seorang mekanik mengalami patah tulang. Hal ini terjadi dialami oleh pembalap Ferrari, Kimi Raikkonen yang pada saat sudah diberi lampu hijau, ternyata mekanik yang mengerjakan ban kiri belakang bernama Fransesco Cigarini belum selesai memasang ban baru. Raikkonen meninggalkan pit dan menabrak kaki kiri Cigarini.
Ferrari dikenakan denda sebesar 50.000 Euro atau sekitar 850 juta rupiah atas malfungsi pit stop yang sudah terjadi 2 kali dalam minggu itu. Pihak FIA melakukan investigasi atas apa yang terjadi pada race di Bahrain. Kesalahan yang terjadi adalah sensor lampu penanda yang tidak membaca adanya ketidakpasan pada ban belakang sehingga dianggap ban sudah terpasang dengan benar dan lampu hijau menyala.
Semua pihak tentu tidak ingin mengalami hal ini terjadi. Race Director Formula One, Charlie Whiting melakukan tanya jawab dengan proses pit stop Ferrari di Shanghai dan mengharapkan hal seperti ini tidak terjadi lagi.
Ferrari juga melakukan banyak latihan pit-stop untuk memutuskan apakah prosedur mereka perlu diganti untuk meningkatkan keselamatan. Cigarini sudah kembali ke Italia untuk proses pemulihan. Ada tiga faktor yang diteliti, termasuk kendali akan manusia, mekanis dan juga sistem sensor.
Semoga saja kedepannya hal ini dapat diperbaiki sehingga tidak terjadi insiden seperti ini lagi. Sekian dan salam Petrolhead Indonesia!
Mekanik Ferrari Fransesco Mengalami Patah Tulang
Kejadian tidak mengenakkan terjadi minggu lalu oleh tim Ferrari yang mengakibatkan seorang mekanik mengalami patah tulang. Hal ini terjadi dialami oleh pembalap Ferrari, Kimi Raikkonen yang pada saat sudah diberi lampu hijau, ternyata mekanik yang mengerjakan ban kiri belakang bernama Fransesco Cigarini belum selesai memasang ban baru. Raikkonen meninggalkan pit dan menabrak kaki kiri Cigarini.
Ferrari dikenakan denda sebesar 50.000 Euro atau sekitar 850 juta rupiah atas malfungsi pit stop yang sudah terjadi 2 kali dalam minggu itu. Pihak FIA melakukan investigasi atas apa yang terjadi pada race di Bahrain. Kesalahan yang terjadi adalah sensor lampu penanda yang tidak membaca adanya ketidakpasan pada ban belakang sehingga dianggap ban sudah terpasang dengan benar dan lampu hijau menyala.
Semua pihak tentu tidak ingin mengalami hal ini terjadi. Race Director Formula One, Charlie Whiting melakukan tanya jawab dengan proses pit stop Ferrari di Shanghai dan mengharapkan hal seperti ini tidak terjadi lagi.
Ferrari juga melakukan banyak latihan pit-stop untuk memutuskan apakah prosedur mereka perlu diganti untuk meningkatkan keselamatan. Cigarini sudah kembali ke Italia untuk proses pemulihan. Ada tiga faktor yang diteliti, termasuk kendali akan manusia, mekanis dan juga sistem sensor.
Semoga saja kedepannya hal ini dapat diperbaiki sehingga tidak terjadi insiden seperti ini lagi. Sekian dan salam Petrolhead Indonesia!
Beberapa artikel yang diulas belakangan ini memang sedikit membosankan, tetapi percayalah, bagi Anda Petrolhead sejati, artikel ini akan membantu Anda untuk memahami persoalan otomotif kedepannya.
Oke, langsung saja, kurva mesin adalah salah satu hal penting pada kendaraan Anda. Hal ini adalah untuk mengerti seberapa besar kemampuan mesin dan dengan memahami hal ini, Anda juga akan secara tidak langsung mengerti kapan waktu yang tepat untuk mengganti gigi.
Jika dilihat dari kurva diatas, terbagi menjadi tiga bagian, Low End, Power Band dan High End To : Torsi mesin yang dihasilkan pada putaran mesin minimum Tmax : Torsi mesin tertinggi Tp : Torsi mesin yang dihasilkan pada saat puncak tenaga mesin Tm : Torsi mesin yang dihasilkan pada putaran mesin maksimum
Po : Tenaga mesin yang dihasilkan pada putaran mesin minimum Pmax : Tenaga mesin tertinggi Pt : Tenaga mesin yang dihasilkan pada saat puncak torsi mesin Pm : Tenaga mesin yang dihasilkan pada putaran mesin maksimum
Nmin : Putaran mesin minimum dengan kondisi mesin stabil dan kapasitas penuh NTmax : Putaran mesin saat puncak torsi NPmax : Putaran mesin saat puncak tenaga Nmax : Putaran mesin tertinggi dalam keadaan stabil
Bagian Kurva
Low End menunjukkan bagian kurva mesin pada putaran minimum (Nmin) hingga menyentuh putaran mesin dengan torsi puncak (NTmax), dan torsi mesin tertinggi (Tmax)
Power Band merupakan kurva dimana mesin bekerja pada kemampuan terbaiknya antara torsi mesin tertinggi (TMax) hingga tenaga mesin tertinggi (PMax) pada putaran mesin torsi puncak (NTmax) hingga putaran mesin tenaga puncak (NPmax)
High End merupakan kurva putaran mesin tertinggi dimana torsi dan tenaga mesin pada putaran ini mulai menurun
Semoga saja dengan pengertian mengenai kurva ini, semakin memahami kinerja terbaik dari kendaraan Anda. Sekian dan salam petrolheaad!
Beberapa artikel yang diulas belakangan ini memang sedikit membosankan, tetapi percayalah, bagi Anda Petrolhead sejati, artikel ini akan membantu Anda untuk memahami persoalan otomotif kedepannya.
Oke, langsung saja, kurva mesin adalah salah satu hal penting pada kendaraan Anda. Hal ini adalah untuk mengerti seberapa besar kemampuan mesin dan dengan memahami hal ini, Anda juga akan secara tidak langsung mengerti kapan waktu yang tepat untuk mengganti gigi.
Jika dilihat dari kurva diatas, terbagi menjadi tiga bagian, Low End, Power Band dan High End To : Torsi mesin yang dihasilkan pada putaran mesin minimum Tmax : Torsi mesin tertinggi Tp : Torsi mesin yang dihasilkan pada saat puncak tenaga mesin Tm : Torsi mesin yang dihasilkan pada putaran mesin maksimum
Po : Tenaga mesin yang dihasilkan pada putaran mesin minimum Pmax : Tenaga mesin tertinggi Pt : Tenaga mesin yang dihasilkan pada saat puncak torsi mesin Pm : Tenaga mesin yang dihasilkan pada putaran mesin maksimum
Nmin : Putaran mesin minimum dengan kondisi mesin stabil dan kapasitas penuh NTmax : Putaran mesin saat puncak torsi NPmax : Putaran mesin saat puncak tenaga Nmax : Putaran mesin tertinggi dalam keadaan stabil
Bagian Kurva
Low End menunjukkan bagian kurva mesin pada putaran minimum (Nmin) hingga menyentuh putaran mesin dengan torsi puncak (NTmax), dan torsi mesin tertinggi (Tmax)
Power Band merupakan kurva dimana mesin bekerja pada kemampuan terbaiknya antara torsi mesin tertinggi (TMax) hingga tenaga mesin tertinggi (PMax) pada putaran mesin torsi puncak (NTmax) hingga putaran mesin tenaga puncak (NPmax)
High End merupakan kurva putaran mesin tertinggi dimana torsi dan tenaga mesin pada putaran ini mulai menurun
Semoga saja dengan pengertian mengenai kurva ini, semakin memahami kinerja terbaik dari kendaraan Anda. Sekian dan salam petrolheaad!
Masih dengan topik yang berkaitan dengan artikel sebelumnya mengenai Perhitungan Rumus Torsi dan Tenaga Kuda, kali ini saya akan membahas mengenai analogi perbedaan torsi dan tenaga kuda yang dijelaskan oleh Engineering Explained. Jika Anda tertarik dengan penjelasan lebih lanjut mengenai perbedaan torsi dan tenaga kuda, Anda dapat meng-klik link di bawah ini
Saya tidak akan memunculkan video di atas karena pembahasan konteks yang akan saya ulas hanya membahas bagian mengenai analogi dari torsi dan tenaga kuda. Keseluruhan video akan membahas hal yang lebih kompleks. Diharapkan dengan penjabaran sedikit demi sedikit akan membuka wawasan Anda akan perbedaan torsi dan tenaga kuda dengan lebih rinci.
Kembali ke bahasan, dari artikel sebelumnya mengenai Perhitungan Rumus Torsi dan Tenaga Kuda, pada bagian akhir saya memaparkan bahwa mobil dengan 200 tenaga kuda dan torsi 100 lb-ft akan lebih cepat menempuh titik satu ke titik lainnya dibanding mobil dengan torsi 200 lb-ft dan 200 tenaga kuda. Berikut adalah analogi-nya.
Anggap saja sebuah truk dengan torsi besar, putaran mesin rendah dengan tenaga kuda yang rendah, namun kuat adalah seperti bodybuilder atau binaragawan.
Sedangkan mobil sport dengan torsi rendah, putaran mesin tinggi, tenaga kuda besar, namun tidak sekuat bodybuilder atau binaragawan, seperti seorang sprinter atau pelari cepat.
Mobil truk yang dianalogikan dengan bodybuilder atau binaragawan, berlari dalam jarak 100 meter dengan beban dipunggungnya, anggap saja 20 kg dengan tanpa beban di punggungnya akan menyelesaikan dengan waktu yang tidak jauh berbeda dengan karakteristiknya yang kuat.
Mobil sport yang dianalogikan dengan sprinter atau pelari cepat, dalam jarak 100 meter akan berlari lebih cepat mengungguli bodybuilder atau binaragawan, namun dengan beban 20 kg dipunggungnya, akan sangat berpengaruh dengan waktu yang akan dicatatnya.
Jadi mobil truk (biasanya diesel, karakteristik torsi tinggi) akan lebih kuat dalam membawa beban dan tangguh di medan berat, namun akan kesulitan mengejar mobil sport di jalanan. Kebalikannya, mobil sport (biasanya bensin, tenaga kuda besar) sangat cepat di jalanan, namun dengan beban berat akan mempengaruhi performanya karena memiliki torsi rendah.
Seperti itulah setidaknya yang disampaikan oleh Engineering Explained, mengenai analogi antara torsi dan tenaga kuda. Sekian dan semoga bermanfaat!
Masih dengan topik yang berkaitan dengan artikel sebelumnya mengenai Perhitungan Rumus Torsi dan Tenaga Kuda, kali ini saya akan membahas mengenai analogi perbedaan torsi dan tenaga kuda yang dijelaskan oleh Engineering Explained. Jika Anda tertarik dengan penjelasan lebih lanjut mengenai perbedaan torsi dan tenaga kuda, Anda dapat meng-klik link di bawah ini
Saya tidak akan memunculkan video di atas karena pembahasan konteks yang akan saya ulas hanya membahas bagian mengenai analogi dari torsi dan tenaga kuda. Keseluruhan video akan membahas hal yang lebih kompleks. Diharapkan dengan penjabaran sedikit demi sedikit akan membuka wawasan Anda akan perbedaan torsi dan tenaga kuda dengan lebih rinci.
Kembali ke bahasan, dari artikel sebelumnya mengenai Perhitungan Rumus Torsi dan Tenaga Kuda, pada bagian akhir saya memaparkan bahwa mobil dengan 200 tenaga kuda dan torsi 100 lb-ft akan lebih cepat menempuh titik satu ke titik lainnya dibanding mobil dengan torsi 200 lb-ft dan 200 tenaga kuda. Berikut adalah analogi-nya.
Anggap saja sebuah truk dengan torsi besar, putaran mesin rendah dengan tenaga kuda yang rendah, namun kuat adalah seperti bodybuilder atau binaragawan.
Sedangkan mobil sport dengan torsi rendah, putaran mesin tinggi, tenaga kuda besar, namun tidak sekuat bodybuilder atau binaragawan, seperti seorang sprinter atau pelari cepat.
Mobil truk yang dianalogikan dengan bodybuilder atau binaragawan, berlari dalam jarak 100 meter dengan beban dipunggungnya, anggap saja 20 kg dengan tanpa beban di punggungnya akan menyelesaikan dengan waktu yang tidak jauh berbeda dengan karakteristiknya yang kuat.
Mobil sport yang dianalogikan dengan sprinter atau pelari cepat, dalam jarak 100 meter akan berlari lebih cepat mengungguli bodybuilder atau binaragawan, namun dengan beban 20 kg dipunggungnya, akan sangat berpengaruh dengan waktu yang akan dicatatnya.
Jadi mobil truk (biasanya diesel, karakteristik torsi tinggi) akan lebih kuat dalam membawa beban dan tangguh di medan berat, namun akan kesulitan mengejar mobil sport di jalanan. Kebalikannya, mobil sport (biasanya bensin, tenaga kuda besar) sangat cepat di jalanan, namun dengan beban berat akan mempengaruhi performanya karena memiliki torsi rendah.
Seperti itulah setidaknya yang disampaikan oleh Engineering Explained, mengenai analogi antara torsi dan tenaga kuda. Sekian dan semoga bermanfaat!
Pembahasan kali ini akan sedikit membingungkan, perdebatan tanpa akhir mengenai perbedaan antara torsi dan tenaga kuda. Kedua hal ini merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dalam urusan performa. Tetapi ada perbedaan mendetail mengenai kerja torsi dan tenaga kuda.
Saya pribadi sempat mendengar dan mungkin pernah saya tuliskan dalam artikel saya, bahwa analogi mengenai torsi dan tenaga kuda adalah torsi adalah seberapa jauh Anda dapat memindahkan dinding dengan mobil, sedangkan tenaga kuda adalah seberapa keras Anda dapat menabrak dinding tersebut.
Namun, pada sebuah akun Youtube bernama Engineering Explained, mencoba menjelaskan dengan ilmu sains dan perhitungan matematis mengenai keterkaitan antara torsi dan tenaga kuda. Torsi lebih mengarah kepada seberapa besar tenaga untuk memutar dikalikan dengan jarak.
Semakin besar torsi, semakin besar kemampuan untuk memutar poros.
Tetapi torsi dapat dimanipulasi dengan mengubah gir atau dengan menggunakan part dengan jarak yang lebih besar. Semakin besar jarak dan tekanan, maka torsi yang dihasilkan semakin besar dengan rumus tekanan x jarak = torsi.
Sedangkan tenaga kuda adalah seberapa besar mesin bekerja untuk berpindah dari satu titik ke titik lainnya. Jika mesin tersebut bekerja dari satu titik ke titik lainnya dengan pelan, maka membutuhkan tenaga lebih sedikit ketimbang jika melakukannya dengan lebih cepat.
Torsi dan tenaga kuda berhubungan karena tenaga kuda berasal dari perkalian tekanan x jarak x rpm atau dapat juga dijadikan torsi x rpm. Semakin besar torsi dan putaran mesin, maka tenaga kuda semakin besar.
Engineering Explained juga menjelaskan tenaga kuda memberikan kecepatan dan juga akselerasi. Jika diandaikan ada dua buah mobil, satu dengan 100 tenaga kuda dan torsi 200 lb-ft dan satu lagi memiliki 200 tenaga kuda dan torsi 100 lb-ft, maka mobil dengan 200 tenaga kuda akan lebih cepat berpindah dari satu titik ke titik lainnya dikarenakan kerja mesin lebih besar.
Pembahasan akan saya cukupkan sampai disini. Karena jujur memahami torsi dan tenaga kuda dibutuhkan usaha yang cukup besar dan judul topik yang masih membahas mengenai perhitungan rumus. Untuk lebih lengkapnya akan saya bahas di artikel selanjutnya. Sekian dan semoga bermanfaat!
Pembahasan kali ini akan sedikit membingungkan, perdebatan tanpa akhir mengenai perbedaan antara torsi dan tenaga kuda. Kedua hal ini merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dalam urusan performa. Tetapi ada perbedaan mendetail mengenai kerja torsi dan tenaga kuda.
Saya pribadi sempat mendengar dan mungkin pernah saya tuliskan dalam artikel saya, bahwa analogi mengenai torsi dan tenaga kuda adalah torsi adalah seberapa jauh Anda dapat memindahkan dinding dengan mobil, sedangkan tenaga kuda adalah seberapa keras Anda dapat menabrak dinding tersebut.
Namun, pada sebuah akun Youtube bernama Engineering Explained, mencoba menjelaskan dengan ilmu sains dan perhitungan matematis mengenai keterkaitan antara torsi dan tenaga kuda. Torsi lebih mengarah kepada seberapa besar tenaga untuk memutar dikalikan dengan jarak.
Semakin besar torsi, semakin besar kemampuan untuk memutar poros.
Tetapi torsi dapat dimanipulasi dengan mengubah gir atau dengan menggunakan part dengan jarak yang lebih besar. Semakin besar jarak dan tekanan, maka torsi yang dihasilkan semakin besar dengan rumus tekanan x jarak = torsi.
Sedangkan tenaga kuda adalah seberapa besar mesin bekerja untuk berpindah dari satu titik ke titik lainnya. Jika mesin tersebut bekerja dari satu titik ke titik lainnya dengan pelan, maka membutuhkan tenaga lebih sedikit ketimbang jika melakukannya dengan lebih cepat.
Torsi dan tenaga kuda berhubungan karena tenaga kuda berasal dari perkalian tekanan x jarak x rpm atau dapat juga dijadikan torsi x rpm. Semakin besar torsi dan putaran mesin, maka tenaga kuda semakin besar.
Engineering Explained juga menjelaskan tenaga kuda memberikan kecepatan dan juga akselerasi. Jika diandaikan ada dua buah mobil, satu dengan 100 tenaga kuda dan torsi 200 lb-ft dan satu lagi memiliki 200 tenaga kuda dan torsi 100 lb-ft, maka mobil dengan 200 tenaga kuda akan lebih cepat berpindah dari satu titik ke titik lainnya dikarenakan kerja mesin lebih besar.
Pembahasan akan saya cukupkan sampai disini. Karena jujur memahami torsi dan tenaga kuda dibutuhkan usaha yang cukup besar dan judul topik yang masih membahas mengenai perhitungan rumus. Untuk lebih lengkapnya akan saya bahas di artikel selanjutnya. Sekian dan semoga bermanfaat!
April 2018 - Hallo Companions Motorsindo, In the article you read this time with the title April 2018, We have prepared this article well for you to read and retrieve the information therein. Hopefully post content
Article Motor,
Article Tips, Which we write this you can understand. Well, congratulations on reading.
Otodoc.id - Bagi anda pengguna kendaraan sepeda motor, khususnya yang bertempat tinggal di daerah banjir anda harus sering-sering memperhatikan radiator kendaraan anda. Perawatan radiator sangat perlu dilakukan untuk mendukung performa mesin moncer. Apalagi sepeda motor yang letak radiatornya terbuka sehingga rawan kotor atau rusak.
Di motor sendiri, posisi radiator berbeda-beda. Di motor matic, radiator berada di samping bawah motor. Dari posisi ini, tentu rawan sekali kotor atau rusak karena kena kerikil, debu, kotoran, dan lain-lain.
Tapi, menurut pemilik bengkel Vidici Tire Shop, Depok, Ucok Marbun, perawatan radiator baik di motor matic, bebek, atau sport, sama saja. Intinya, selalu pastikan radiator tidak ada kebocoran dan jaga kebersihan dari radiator itu sendiri.
"Kalau ada kebocoran coba periksa tutup radiatornya. Lihat apakah per di penutup radiator ada yang karatan atau tidak. Bila ditemui karat, segera ganti. Karena itu berpengaruh dengan pressure ketahanan air yang ada didalam radiator," katanya, di Vidici Tire Shop, Jalan H. Asnawi No. 23, Beji, Depok, Kamis (5/4).
Ia menambahkan, dalam menjaga kebersihan, pastikan radiator bebas dari kotoran yang menempel, terlebih sehabis menerobos banjir. "Khususnya untuk motor matic karena posisinya ada di bawah. Biasanya kalau sehabis terobos banjir, ada sampah-sampah yang bisa menyangkut di kisi-kisi radiator. Ini perlu dibersihkan, kalau tidak, takutnya sampah tersebut akan menghambat panas yang keluar dari radiator. Otomatis, radiator tidak bekerja maksimal, ujung-ujungnya mesin akan cepat panas," lanjutnya. Untuk radiator sendiri, Ucok menjelaskan bahwa bila motor sehabis jatuh atau kecelakaan dan kisi-kisinya rusak lebih dari 50 persen, pemilik bengkel ini menyarankan agar segera mengganti dengan radiator yang baru. Untuk air radiator sendiri, dalam pergantiannya bisa melihat dari manual book kendaraan masing-masing.
"Coba cek di manual book motor masing-masing kapan waktu pergantian air radiator. Tiap motor berbeda-beda. Ada yang dari 15 ribu, 20 ribu, sampai 25 ribu kilometer (km). Tapi ingat, dalam mengganti air radiator, mesin harus dalam kondisi dingin. Kalau tidak, saat mesin lagi panas dan kita buka radiatornya, air akan muncrat. Itu alasan kenapa tidak boleh," terangnya.
Menghadapi kondisi darurat, Ucok menyarankan mengganti air radiator dengan air biasa. Namun, untuk pemakaian harian atau jangka panjang, ia memberi saran untuk memakai air coolant yang kandungannya lebih baik dari air biasa.
"Untuk emergency boleh lah pakai air biasa. Untuk harian saya sarankan jangan. Kalau memakai air biasa, dia bisa mendatangkan karat atau korosif," katanya.
Bukan itu saja karena bila mengganti dengan air tanah atau air sumur, tentu unsur-unsur tanahnya masih ada.
Terlebih kalau memakai air toren, bisa saja masih ada lumut di air tersebut. Jadi lumut akan masuk ke radiator dan itu akan menghambat peredaran air lancar atau tidaknya di dalam radiator sendiri. Akibatnya, performa radiator tidak akan bekerja sebagaimana mestinya. Notabenenya, efeknya akan ke mesin," bebernya panjang lebar.
Untuk tabung cadangan air radiator atau reservoir tank, Ucok mengatakan bahwa pengisiannya tidak boleh melewati batas minimum (lower) dan maksimum (upper). Bila melewati, tentu akan terjadi kerusakan.
"Yang namanya cairan di otomotif itu tidak boleh overload. Kalau minimum, di saat sistem radiator kering, tentunya air yang di reservoir tank yang akan dipakai. Kalau kepenuhan, tentu penguapannya akan mengurangi kerja dari radiator. Jadinya akan menghambat atau mengurangi performa dari radiator yang dipakai. Karena itu sesuai dengan batasnya saja," imbuhnya.
Bila terus menerus mengisi air di reservoir tank dengan kurang dari batas lower atau lebih dari batas upper, maka bisa menyebabkan overheat, terlebih di mobil bisa menjadi kerusakan pada mesin.
"Akibatnya akan terjadi overheating. Tapi kalau di mobil, bila mesin sudah overheat, komputer akan memberi sinyal ke aki untuk mematikan mesin. Artinya mogok. Kalau tidak ada fitur seperti itu, head cylinder-nya bisa melengkung. Otomatis, biaya yang dikeluarkan akan besar. Cuma karena hal sepele, impact-nya tidak sepele," tutupnya.
Otodoc.id - Bagi anda pengguna kendaraan sepeda motor, khususnya yang bertempat tinggal di daerah banjir anda harus sering-sering memperhatikan radiator kendaraan anda. Perawatan radiator sangat perlu dilakukan untuk mendukung performa mesin moncer. Apalagi sepeda motor yang letak radiatornya terbuka sehingga rawan kotor atau rusak.
Di motor sendiri, posisi radiator berbeda-beda. Di motor matic, radiator berada di samping bawah motor. Dari posisi ini, tentu rawan sekali kotor atau rusak karena kena kerikil, debu, kotoran, dan lain-lain.
Tapi, menurut pemilik bengkel Vidici Tire Shop, Depok, Ucok Marbun, perawatan radiator baik di motor matic, bebek, atau sport, sama saja. Intinya, selalu pastikan radiator tidak ada kebocoran dan jaga kebersihan dari radiator itu sendiri.
"Kalau ada kebocoran coba periksa tutup radiatornya. Lihat apakah per di penutup radiator ada yang karatan atau tidak. Bila ditemui karat, segera ganti. Karena itu berpengaruh dengan pressure ketahanan air yang ada didalam radiator," katanya, di Vidici Tire Shop, Jalan H. Asnawi No. 23, Beji, Depok, Kamis (5/4).
Ia menambahkan, dalam menjaga kebersihan, pastikan radiator bebas dari kotoran yang menempel, terlebih sehabis menerobos banjir. "Khususnya untuk motor matic karena posisinya ada di bawah. Biasanya kalau sehabis terobos banjir, ada sampah-sampah yang bisa menyangkut di kisi-kisi radiator. Ini perlu dibersihkan, kalau tidak, takutnya sampah tersebut akan menghambat panas yang keluar dari radiator. Otomatis, radiator tidak bekerja maksimal, ujung-ujungnya mesin akan cepat panas," lanjutnya. Untuk radiator sendiri, Ucok menjelaskan bahwa bila motor sehabis jatuh atau kecelakaan dan kisi-kisinya rusak lebih dari 50 persen, pemilik bengkel ini menyarankan agar segera mengganti dengan radiator yang baru. Untuk air radiator sendiri, dalam pergantiannya bisa melihat dari manual book kendaraan masing-masing.
"Coba cek di manual book motor masing-masing kapan waktu pergantian air radiator. Tiap motor berbeda-beda. Ada yang dari 15 ribu, 20 ribu, sampai 25 ribu kilometer (km). Tapi ingat, dalam mengganti air radiator, mesin harus dalam kondisi dingin. Kalau tidak, saat mesin lagi panas dan kita buka radiatornya, air akan muncrat. Itu alasan kenapa tidak boleh," terangnya.
Menghadapi kondisi darurat, Ucok menyarankan mengganti air radiator dengan air biasa. Namun, untuk pemakaian harian atau jangka panjang, ia memberi saran untuk memakai air coolant yang kandungannya lebih baik dari air biasa.
"Untuk emergency boleh lah pakai air biasa. Untuk harian saya sarankan jangan. Kalau memakai air biasa, dia bisa mendatangkan karat atau korosif," katanya.
Bukan itu saja karena bila mengganti dengan air tanah atau air sumur, tentu unsur-unsur tanahnya masih ada.
Terlebih kalau memakai air toren, bisa saja masih ada lumut di air tersebut. Jadi lumut akan masuk ke radiator dan itu akan menghambat peredaran air lancar atau tidaknya di dalam radiator sendiri. Akibatnya, performa radiator tidak akan bekerja sebagaimana mestinya. Notabenenya, efeknya akan ke mesin," bebernya panjang lebar.
Untuk tabung cadangan air radiator atau reservoir tank, Ucok mengatakan bahwa pengisiannya tidak boleh melewati batas minimum (lower) dan maksimum (upper). Bila melewati, tentu akan terjadi kerusakan.
"Yang namanya cairan di otomotif itu tidak boleh overload. Kalau minimum, di saat sistem radiator kering, tentunya air yang di reservoir tank yang akan dipakai. Kalau kepenuhan, tentu penguapannya akan mengurangi kerja dari radiator. Jadinya akan menghambat atau mengurangi performa dari radiator yang dipakai. Karena itu sesuai dengan batasnya saja," imbuhnya.
Bila terus menerus mengisi air di reservoir tank dengan kurang dari batas lower atau lebih dari batas upper, maka bisa menyebabkan overheat, terlebih di mobil bisa menjadi kerusakan pada mesin.
"Akibatnya akan terjadi overheating. Tapi kalau di mobil, bila mesin sudah overheat, komputer akan memberi sinyal ke aki untuk mematikan mesin. Artinya mogok. Kalau tidak ada fitur seperti itu, head cylinder-nya bisa melengkung. Otomatis, biaya yang dikeluarkan akan besar. Cuma karena hal sepele, impact-nya tidak sepele," tutupnya.
Artikel kali ini mungkin sedikit di luar konteks, namun akan cukup berguna untuk Anda yang sering mengunjungi mall atau pusat perbelanjaan yang menggunakan tarif per jam. Kejadian ini saya alami sendiri di salah satu mall di Semarang dengan tarif parkir yang cukup mahal. Tentulah sebagai orang pada umumnya pasti, jika dengan urusan bayar membayar ingin membayar sesedikit mungkin, tapi pernahkah Anda membayar lebih karena hanya kelebihan beberapa menit atau bahkan detik, tentu akan merasakan gundah yang pastinya pernah dialami para pengendara.
Tips-nya adalah jangan tinggalkan tiket parkir di dalam kendaraan Anda. Mengapa? Karena jam yang tertera di tiket parkir akan menunjukkan waktu yang lebih tepat ketimbang Anda menggunakan jam di smartphone Anda, tentunya dengan jam yang digunakan pada parkiran. Jika Anda tidak membawa tiket parkir, cobalah untuk memberikan jeda sekitar 15 hingga 20 menit (kondisi parkir tidak terlalu ramai), saat Anda sudah akan membayar parkir sebelum genap satu jam masa parkir Anda, jika ada layanan bantuan untuk membayar di dalam mall, gunakanlah itu. Antara sengaja atau tidak sengaja, mall yang saya kunjungi menggunakan jam yang 5 menit lebih cepat, ketimbang jam yang ada di smartphone yang sudah sesuai dengan jam atomik.
Karena waktu masih menyisakan 10 menit, saya yang sudah di area parkir langsung bergegas masuk ke mobil. Masih ada perbedaan 5 menit di jam saya, ternyata tarif parkir sudah masuk ke jam berikutnya dan setelah saya cek, saya baru masuk 7 detik di jam berikutnya. Tentu menjadi hal yang sangat membuat perasaan menjadi tidak enak dan bersalah. Jadi sebelum Anda membayar parkir, setidaknya berikan waktu 10 hingga 15 menit Anda harus sudah di gerbang parkir untuk mencegah hal ini terjadi.
Setidaknya itu sedikit selingan dari blog ini, semoga tips ini dapat menyelamatkan Anda dari membayar karena perbedaan tenggat waktu sekian detik dan menit saja. Salam Petrolhead Indonesia!
Artikel kali ini mungkin sedikit di luar konteks, namun akan cukup berguna untuk Anda yang sering mengunjungi mall atau pusat perbelanjaan yang menggunakan tarif per jam. Kejadian ini saya alami sendiri di salah satu mall di Semarang dengan tarif parkir yang cukup mahal. Tentulah sebagai orang pada umumnya pasti, jika dengan urusan bayar membayar ingin membayar sesedikit mungkin, tapi pernahkah Anda membayar lebih karena hanya kelebihan beberapa menit atau bahkan detik, tentu akan merasakan gundah yang pastinya pernah dialami para pengendara.
Tips-nya adalah jangan tinggalkan tiket parkir di dalam kendaraan Anda. Mengapa? Karena jam yang tertera di tiket parkir akan menunjukkan waktu yang lebih tepat ketimbang Anda menggunakan jam di smartphone Anda, tentunya dengan jam yang digunakan pada parkiran. Jika Anda tidak membawa tiket parkir, cobalah untuk memberikan jeda sekitar 15 hingga 20 menit (kondisi parkir tidak terlalu ramai), saat Anda sudah akan membayar parkir sebelum genap satu jam masa parkir Anda, jika ada layanan bantuan untuk membayar di dalam mall, gunakanlah itu. Antara sengaja atau tidak sengaja, mall yang saya kunjungi menggunakan jam yang 5 menit lebih cepat, ketimbang jam yang ada di smartphone yang sudah sesuai dengan jam atomik.
Karena waktu masih menyisakan 10 menit, saya yang sudah di area parkir langsung bergegas masuk ke mobil. Masih ada perbedaan 5 menit di jam saya, ternyata tarif parkir sudah masuk ke jam berikutnya dan setelah saya cek, saya baru masuk 7 detik di jam berikutnya. Tentu menjadi hal yang sangat membuat perasaan menjadi tidak enak dan bersalah. Jadi sebelum Anda membayar parkir, setidaknya berikan waktu 10 hingga 15 menit Anda harus sudah di gerbang parkir untuk mencegah hal ini terjadi.
Setidaknya itu sedikit selingan dari blog ini, semoga tips ini dapat menyelamatkan Anda dari membayar karena perbedaan tenggat waktu sekian detik dan menit saja. Salam Petrolhead Indonesia!